Anda perlu tahu bagaimana proses pembuatan vaksin sebelum menggunakannya. Vaksin mengandung fragmen kecil mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Namun, vaksin juga memiliki bahan lain yang akan membuatnya tetap aman dan efektif. Dalam ulasan blog Medical Reference ini, penulis akan memberi tahu Anda bagaimana para ilmuwan mengembangkan vaksin.
Bahan-bahan yang Terkandung dalam Vaksin
Selain, mengetahu tentang proses pembuatan vaksin, Anda juga harus tahu tentang bahan-bahan yang terkandung dalam vaksin. Vaksin biasanya mengandung beberapa bahan. Para ilmuwan akan selalu menguji bahan-bahan ini untuk keamanan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan keamanan vaksin.
Hal pertama yang akan Anda temukan dalam vaksin adalah antigen. Antigen adalah komponen spesifik yang dapat menghasilkan respons imun dalam tubuh Anda. Ini adalah bagian kecil dari mikroorganisme yang tidak aktif atau melemah.
Sebuah vaksin juga mengandung komponen lain seperti pengawet, stabilisator, dan surfaktan. Pengawet dapat mencegah vaksin dari kontaminasi setelah botol dibuka. Stabilisator dapat membantu mencegah reaksi kimia dalam vaksin. Surfaktan memungkinkan bahan-bahan dalam vaksin tetap tercampur. Bahan-bahan ini perlu Anda ketahui selain langkah-langkah pembuatan vaksin.
Selain bahan-bahan yang telah disebutkan di atas, kita juga akan menemukan bahan-bahan lain dalam vaksin. Bahan-bahan ini termasuk residu, pengencer, dan adjuvant. Masing-masing bahan tersebut memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam vaksin.
Bagaimana Vaksin Dibuat?
Sekarang, setelah mengetahui bahan-bahan di dalam vaksin, mari kita bicara tentang bagaimana vaksin dibuat. Sebagian besar vaksin yang kita temukan saat ini telah digunakan selama beberapa dekade. Para ilmuwan perlu menguji vaksin secara ekstensif dan ketat untuk memastikan bahwa vaksin itu aman.
Saat ilmuwan mengembangkan vaksin, mereka perlu menyaring dan mengevaluasi vaksin secara terus menerus. Setelah itu, mulai menguji vaksin pada hewan sebelum diuji pada manusia. Setelah para ilmuwan menentukan bahwa vaksin tersebut aman pada manusia, uji klinis manusia dapat dimulai. Uji klinis manusia adalah bagaimana vaksin dibuat di AS. Anda juga akan menemukan metode ini di negara lain.
Uji klinis pada manusia terdiri dari tiga fase. Tahap pertama adalah pemberian vaksin kepada beberapa relawan. Pada fase ini, para ilmuwan dapat menentukan apakah vaksin tersebut aman dan dapat memicu respons imun. Ini juga dapat membantu para ilmuwan menentukan dosis yang tepat.
Fase kedua adalah ketika para ilmuwan memberikan vaksin kepada beberapa ratus sukarelawan untuk tujuan yang sama seperti fase pertama. Pada fase ini juga terdapat sekelompok orang yang dapat dijadikan sebagai kelompok pembanding.
Fase ketiga adalah ketika vaksin diberikan kepada beberapa ribu sukarelawan. Pada fase ini juga terdapat kelompok pembanding yang menerima produk pembanding. Setelah para ilmuwan memastikan bahwa vaksin tersebut aman, masyarakat akhirnya dapat menggunakan vaksin tersebut. Namun, vaksin terus dipantau untuk menentukan keamanannya. Dan begitulah cara membuat vaksin.
Artikel ini disadur dari Artikel blog medicalref.com yang berjudul How Vaccine is Made – The Ingredients in Vaccines and How They Are Developed.