Kalimah: جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا (JAZAKALLAHU KHAIRAN)
Ertinya : Semoga Allah membalas jasa baikmu itu dengan kebaikan
Bersyukur atas nikmat dari Allah adalah sebuah kewajiban seorang hamba. Barangsiapa yang mensyukuri nikmat yang diperolehi, nescaya Allah SWT akan menambah anugerah nikmat kepadanya. Namun, barangsiapa yang mengkufuri nikmat-Nya, maka Allah SWT mengancam dengan azab-Nya.
Allah SWT berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan kalian memberitahukan, “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim : 7)
Berterima kasih kepada orang yang berbuat baik kepada kita termasuk akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam dan merupakan sebahagian daripada cara bersyukur kepada Allah. Hal ini kerana nikmat Allah itu kita perolehi melalui orang yang berbuat baik kepada kita tersebut.
Termasuk bentuk syukur yang terbaik adalah mengucapkan rasa terimakasih kepada orang yang berbuat baik kepada kita dengan menyatakan kepadanya kalimah:
جزاك الله خيراً
Kalimah ini lebih bernilai kerana mengandungi doa di dalamnya. Baginda Nabi SAW bersabda:
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ
Daripada Usamah bin Zaid RA bahawasanya Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan “jazaakallahu khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.” (HR. Tirmidzi No:1958) Status Hadis: Sahih.
Sebagai seorang Muslim, kita dianjurkan agar membalas kebaikan dengan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَتَى إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَلْيُكَافِئْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَلْيَذْكُرْهُ فَمَنْ ذَكَرَهُ فَقَدْ شَكَرَهُ وَمَنْ تَشَبَّعَ بِمَا لَمْ يَنَلْ فَهُوَ كَلَابِسِ ثَوْبَيْ زُورٍ
Daripada Aisyah RA bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mendapatkan kebaikan maka balaslah dengan kebaikan yang serupa, dan barangsiapa yang tidak mampu maka sebutlah (semacam terima kasih) kebaikan tersebut. Barangsiapa yang menyebutnya (mengucapkannya) sungguh ia telah bersyukur dan barangsiapa yang membangga-banggakan diri dengan (menggunakan) sesuatu yang ia tidak berikan maka ia seperti orang yang memakai pakaian keburukan.” (HR Ahmad No: 23452) Status : Sahih dalam al-Adab al-Mufrad (215)
Kita juga diingatkan, dari Abu Hurairah RA, baginda SAW bersabda,
لا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak bersyukur kepada Allah (dengan baik) orang yang tidak berterimakasih kepada orang (lain).” (HR. Abu Daud No: 4811) Status: Hadis Sahih
Imam al-Khattabi berkata: Sesiapa yang tabiat dan kebiasaannya adalah kufur terhadap nikmat (kebaikan) orang dan tidak bersyukur atas kebaikan mereka, maka nescaya termasuk kebiasaannya adalah kufur terhadap nikmat Allah SWT dan tidak bersyukur kepada-Nya.
Saidina Umar RA berkata,
لو يعلم أحدكم ما له في قوله لأخيه: جزاك اللهُ خيراً، لأكثرَ منها بعضُكم لبعضٍ
“Seandainya salah seorang di antara kalian mengetahui kebaikan yang didapatkan pada ucapan yang ditujukan kepada saudaranya, “jazaakallahu khairan”, tentulah satu sama lain akan memperbanyak ucapan tersebut di antara kalian.” (Diriwayatkan oleh Abu Syaibah dalam Al-Mushannaf)