Menyayangi dan Disayangi
Agama Islam adalah agama kasih sayang (rahmah). Nabi Muhammad SAW diutuskan sebagai pembawa Rahmat ke sekalian alam.
Anak akan sayang pada Ibu Bapa yang penyayang,
Pekerja akan sayang pada Bos yang penyayang,
Rakyat akan sayang pada Pemimpin yang penyayang.
Dengan Cinta dan Sayang, manusia sanggup berkorban apa sahaja
Namun, disayangi dan dihormati bukan sesuatu yang mudah, memerlukan sifat dan sikap terpuji agar disenangi oleh manusia sekeliling. Berlaku adil, amanah, tegas, jujur adalah nilai-nilai seorang ketua yang mengundang cinta Allah SWT dan pengikut yang setia dengan kebenaran. Sikap zalim, khianat, menyeleweng, menipu akan menjurus kepada murka Allah SWT dan kebencian makhluk.
عن عوف بن مالك رضي الله عنه مرفوعاً: «خِيَارُ أئمتكم الذين تحبونهم ويحبونكم، وتُصَلُّون عليهم ويصلون عليكم. وشِرَارُ أئمتكم الذين تبُغضونهم ويبغضونكم، وتلعنونهم ويلعنونكم!»، قال: قلنا: يا رسول الله، أفلا نُنَابِذُهُم؟ قال: «لا، ما أقاموا فيكم الصلاة. لا، ما أقاموا فيكم الصلاة». [صحيح] – [رواه مسلم] ا
Dari ‘Auf bin Mālik -raḍiyallāhu ‘anhu- secara marfū’, “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” (Ia) berkata, “Kami pun bertanya: ‘Apakah kami boleh melawan mereka?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, selama mereka menegakkan Solat di tengah kalian. Tidak, selama mereka masih menegakkan Solat di tengah kalian.’” Hadis sahih – Diriwayatkan oleh Muslim