LA TAHZAN SIRI 12 : Ambillah Hikmah Dari Setiap Kejadian

Link Live Dari Ustazah Muzayyanah @ustazahmuzayyanah : (20+) Facebook Live | Facebook

Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda.

Ketika Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallah diusir dari Mekah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudiah berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrah di telinga dan mata sejarah.

Ahmad bin Hanbal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi kerana itu pula ia kemudian menjadi iman salah satu mazhab. Ibnu Taimiyyah pernah dipenjara, tetapi justeru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya. As-saraksi pernah dikurung di dasar perigi selama bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami’ul Ushul dan An-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadith. Demikian hanya dengan Ibnu-Jauzi, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan kerana itu ia menguasai qira’ah sab’ah. Malik bin Ar-Raib adalah penderita suatu penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair yang sangat indah dan tidak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman ‘Abbasiyya. Lalu, ketika semua anak Abi Dzuaib Al-Hdzali mati meninggalkannya seorang diri, ia justeru mampu menciptakan nyanyian-nyanyian puisi yang mampu menutup mulut para pendengarnya, membuat setiap pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan saat mendengarnya kembali.

Begitula, ketika tertimpa suatu musibah, anda harus melihat dari sudut yang paling terang darinya, ketika seseorang memberi anda segelas air limau, anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya, ketika mendapat hadiah seekor ular dari seseorang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bahagian tubuhnya yang lain, ketika disengat kala jengking, ketahuilah bahawa sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh anda dari bahaya bisa ular.

…. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu…. (Al-Baqarah:)

Kendalikan diri anda dalam berbagai kesulitan yang anda hadapi! Dengan begitu, anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan melati yang harum kepada kami. Dan….

Sebelum terjadi Revolusi besar di Perancis, konon negara itu pernah memenjara dua sastrawan terkenalnya. Salah seorang dari keduanya sangat optimis dan yang seorang lagi pesimis bahawa revolusi dan perubahan akan segera terjadi. Setiap hari keduanya sama-sama mejengukkan kepada melalui sela-sela gegeraji penjara. Hanya saja, sang sasterawan  yang optimis selalu memandang ke atas dan melihat bintang-bintang yang gemerlap di langit. Dan kerana itu ia selalu tersenyum cerah. Adapun sasterawan yang pesimis, ia selalu melihat ke arah bawah dan hanya melihat tanah hitam di depan penjara dan kemudian menangis sedih. Begitulah sebaiknya anda selalu melihat dari sudut lain dari kesedihan itu. Sebab belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secerah harapan jalan keluar serta pahala.

  • Sumber : Kitab La Tahzan : Jangan Bersedih (Don’t Be Sad) Setelah Kesulitan Pasti ada Kemudahan. Penulis : Dr Aidh Bin Abdullah Al-Qarni (Penterjemah: Noraine Abu).
  • (Ditaip semula dari Kitab La Tahzan sebagai bacaan bersama).