Jangan malu dengan cara orang lain memandangmu. Sandarkan hati kita hanya kepada-Nya, bukan kepada sinidiran orang.
Kalau melayani dan memikirkan kata-kata orang lain, tidak akan ada penghabisan. Semakin kita terpengaruh dengan kata-kata mereka, hidup kita tetap terumbang ambing sendiri. Mungkin kita akan menjadi layang-layang yang terputus talinya dan melayang-layang tidak tentu arah. Akhirnya ia jatuh dengan sendiri diterpa angin.
Hidup kita terlalu berharga untuk layan hal-hal negatif yang mampu membunuh harapan kita. Tidak ada orang yang benar-benar tahu keadaan diri kita kecuali diri sendiri.
Barangkali, orang terdekat kenal dan memahami diri kita, tetapi untuk urusan hati dan perasaan, hanya diri kita yang lebih memahami, bukan? Hanya kepada-Nya kita berserah diri dengan memanjatkan doa-doa dan harapan dengan bersungguh-sungguh.
Dia memang berkehendak, tetapi kita juga diberikan keluasan untuk memohon pertolongan bukan? Jadi kalau sekarang kita masih goyah hanya kerana sindirian orang lain, bererti kita belum bersungguh-sungguh dalam bermnajat kepada-Nya.
Bukanya kita sombong dengan tidak menghiraukan kata-kata orang lain, tetapi kita tahu dan kenal diri kita sendiri. Apa kata-kata yang menyihatkan dan kata-kata yang bagaimana pula mampu melukai perasaan?
“Ingat, siapa pun berhak memberi saranan, komen, berbicara apa pun tentang kita. Namun begitu, kita juga berhak menerima dan menolaknya. Jangan semuanya dimasukkan ke dalam fikiran dan hati. Ini kerana, Allah melihat apa yang kita kerjakan, bukan apa yang mereka katakana.”
(Ayumaigo)
“Hidup kita terlalu berharga
untuk layan hal-hal negatif
Yang mampu
membunuh harapan kita.
Tidak ada orang yang
benar-benar tahu
keadaan diri kita,
kecuali diri sendiri.”
Sumber Buku : Biar Susah Asal Lilah
Dwi Suwiknyo
Disalin semula Oktober 2023