Selawat & Salam ke atas Junjungan Besar Rasulullah S.A.W

Rasulullah S.A.W. bersabda :

“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumaat, maka perbanyaklah selawat kepadaku di dalamnya, kerana selawat kalian akan ditunjukkan kepadaku. Para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.”

(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

Perbanyakkan Berselawat ke atas Junjungan Rasulullah S.A.W pada hari Jumaat yang Mulia ini.

Walau kita Berselawat sekali pun, Malaikat akan hantar selawat itu kepada Rasulullah S.A.W beritahu si fulan bin si fulan telah Berselawat kepada-Mu.

اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آِل سيدنا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آِل سيدنا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّ َعلى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آِل سيدنا مُحَمَّدٍ

Sumber Telegram: Ustaz & Ustazah 22/3/2014

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jangan Bersedih Selama Anda Masih Dapat Berbuat Baik Kepada Orang Lain.

Kak bett nukil semula pesanan Ustazah Zai pagi ini. InsyaAllah.

Kita mungkin berasa pelik, kenapalah seseorang itu boleh membalas kesakitan yang diperlakukan insan lain dengan kebaikan?

“Kalau akulah yang kena macam tu, jangan harap…..”

Jawabnya adalah proses mendidik diri yang berterusan. Dahulu, hati mungkin sering berkata-kata, dan lisan juga mudah terlepas perkataan.

Hati yang kehangatan bagai dicucuh api. Aku tersakiti, kau juga harus merasa sakitnya!

Namun, setelah melazimi nasihat-nasihat kebaikan, diri akan mudah mengingat kematian. Mahukah aku mati dalam keadaan hati dan perlakuan yang tidak baik? Ya Allah, aku mahu mati dalam keadaan sedang berbuat kebaikan!

Tidak pernah menyesal seseorang yang berusaha membaiki diri. Biar tidak diterima kasihkan, biar sering dilupakan, tetapi bukanlah pandangan manusia yang diharapkan, bahkan redha Ilahi-lah yang dicari.

Siapakah yang tidak pernah lupa kepada kebaikan hambaNya? Itulah Allah Azza Wajalla, yang sentiasa mengetahui walau sezarah kebaikan yang dilakukan. Semuanya sudah tercatat!

Yang wajib, paksakan diri untuk lakukan. Jangan beralasan menunggu ikhlas.
Sesudah mampu untuk melakukan, didik diri supaya ikhlas, agar ketaatan itu hanya semata-mata keranaNya.

Kak bett lampirkan bersama hadith qudsi yang dikongsi Dr. Aidh Al Qarni dalam kitab, mudah-mudahan ada jentikan buat hati kak bett sendiri. Kita selalu berkeluh-kesah dengan masalah, sehingga lupa ada hamba-hamba Allah di sekitar kita dan bahagian ceruk dunia lain yang jauh lebih susah.

Ada banyak senarai kebaikan yang sering kita abaikan. Semoga kita tidak “didakwa” atas kelalaian kita kelak. Kerana nikmat kelebihan harta, kesihatan, kelapangan waktu, dan keamanan juga adalah ujian yang sering membuatkan manusia lupa bahawa dirinya adalah “hamba” Allah 🤧

Sumber Facebook : Baiti Abdullah (kakbettmuhasabah)

11 Ranadhan 1445h/ 22/3/2024

Pic hadith diambil dari page UmmatTv

Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Nabi ﷺ mengkhatam Al-Quran bersama jibrilbdi bulan Ramadhan. (HR al-Bukhori)

Imam Asy Syafie mengkhatam al-Quran sebanyak 60kali dalam sebulan.

Para salaf menghentikan pelbagai aktiviti duniawi dan aktiviti dakwah buat seketika dibulan Ramadhan kerana fokus dengan membaca al-Quran.

Justeru perbanyakkan masa kita dengan al-Quran. Kita tidak disuruh untuk kejar Khatam banyak kali. Tetapi ruangkan masa kita sebanyakkannya dengan al-Quran samada dengan cara bertadarus, bertadabbur atau mempelajari al-Quran. Yang penting isi masa kita dengan al-Quran.

Bagi yang tidak mahir baca Quran, atau yang langsung tidak boleh baca al-Quran maka sertailah kelas-kelas al-Quran samada di online, banyak kelas al-Quran semasa Ramadhan nanti, duduk di dalam majlis tadabbur, kalau tak boleh baca memadai semak bacaan. Di media sosial , di youtube juga banyak perkongsian yang mengajarkan bacaan iqra’ dan sebagainya. Maka bukalah dan ikutilah.

Zaman sekarang telah ada teknologi al-Quran Voice (pen Quran) yang mudah untuk di dapati di kedai-kedai buku Agama atau di shopee, maka gunakan teknologi untuk bantu anda mempelajari al-Quran.

Paling tidak sekalipun, buka mp3 juzz amma (surah-surah lazim), atau di youtube, sambil kalian buka Quran, semak dan ikuti dan ulangi.

Lagilah pada masa sekarang ni apps belajar baca Quran pun dah ada.

Hakikatnya tidak ada alasan untuk menjadikan kita terkecuali dari membaca al-Quran. Hanya sahaja adalah kemahuan diri kita sendiri. Manusia akan berusaha untuk mendapatkan sesuatu sekiranya ia perkara itu penting baginya atau yang ia minati. Justeru, jadikan al-Quran sebagai salah satu perkara penting di dalam hidup kita.

Ada yang berkata “bukan tak nak baca Quran tapi takut salah baca nanti dosa” ini alasan yang tidak boleh dipakai kerana mana mungkin orang yang mahir baca Quran secara tiba-tiba tanpa melalui process kesusahan dan kesalahan diperingkat awal.

Kata Nabi ﷺ, “orang yang susah untuk membaca al-Quran, Allah tanbah DUA PAHALA”. Bagi yang tersalah membaca al-Quran diperingkat awal, maka ia adalah keadaan yang dimaafkan dan tidak menjadi dosa baginya.

Justeru, bacalah al-Quran dan pelajarilah al-Quran. Tidak boleh baca al-Quran bukanlah alasan untuk kita terus meninggalkan al-Quran tetapi ia menuntut untuk kita berusaha untuk mempelajarinya kerana al-Quran adalah kitab untuk semua orang Islam, kita sebagai orang Islam mesti kena baca Quran kerana membaca al-Quran menghasilkan pahala yang sangat lumayan. Satu huruf yang disebut dicatit baginya 10 pahala. Rugi sangat kalau tak nak nak usaha untuk baca Quran.

Selamat beramal…

Sumber Facebook: MRJ

10/3/2023

~MRJ

Keutamaan Sedekah di Saat Sempit

Berderma atau bersedekah di saat sempit bukanlah perkara yang mudah. Hal ini memerlukan keimanan yang kuat dan kepercayaan penuh terhadap ketentuan Allah SWT. Namun, inilah yang menjadi ujian sebenarnya bagi seorang mukmin, dimana kemurahan hati tidak hanya diukur ketika berada dalam kelapangan, tetapi juga ketika diuji dengan kesempitan.

1. Pembersihan Harta dan Jiwa: Sedekah merupakan cara untuk membersihkan harta dan jiwa, membantu menghilangkan kecintaan berlebihan terhadap dunia dan mengingatkan tentang kehidupan akhirat.

2. Perlindungan dari Kesulitan: Dengan bersedekah, seseorang dipercaya dapat dilindungi dari berbagai kesulitan dan mendapatkan kemudahan dari Allah SWT dalam urusan dunia dan akhirat.

3. Peningkatan Rezeki: Allah SWT berjanji akan menggantikan apa yang telah dikeluarkan oleh hamba-Nya dengan pahala dan rezeki yang lebih baik. Ini merupakan ujian kepercayaan terhadap janji Allah.

4. Membangun Kepedulian Sosial: Bersedekah di saat sempit menunjukkan empati dan kepedulian terhadap sesama yang memerlukan, memperkuat tali persaudaraan di antara umat Islam.

### Amalan Sedekah dalam Kehidupan Sehari-hari

Amalan sedekah tidak selalu berkaitan dengan harta benda sahaj. Senyuman, kata-kata baik, bantuan kepada orang lain, bahkan menahan amarah dan memaafkan kesalahan juga merupakan bentuk sedekah yang sangat berharga di sisi Allah SWT.

### Kesimpulan

Sedekah di saat sempit merupakan manifestasi iman yang tinggi dan kepercayaan kepada Allah SWT. Ia adalah amalan mulia yang tidak hanya membantu membersihkan harta dan jiwa, tetapi juga sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Marilah kita jadikan sedekah, baik di saat lapang maupun sempit, sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kita, dengan harapan mendapatkan kecintaan dan keridhaan dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Ali Imran ayat 134. InsyaAllah

Sumber : Telegram Ustaz dan Ustazah

Menghadapi Ujian Dengan Kesabaran dan Keimanan

Dalam kehidupan ini, seringkali kita merancang sesuatu dengan penuh harapan dan doa, namun hasilnya tidak selalu seperti yang kita inginkan. Kita mungkin merasa kecewa, sedih, bahkan mungkin marah kepada diri sendiri atau kepada takdir. Namun, sebagai umat Islam, kita diajar untuk selalu melihat lebih jauh dari apa yang tampak di mata. Setiap peristiwa dalam hidup, baik yang kita anggap baik maupun yang kita anggap buruk, adalah bagian dari rencana Allah SWT yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu; dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Surah Al-Baqarah: 216). Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu bersabar dan menerima ketetapan Allah dengan hati yang lapang. Kita diajar untuk tidak cepat berputus asa atau merasa jauh dari rahmat-Nya, karena seringkali, apa yang kita anggap sebagai kesulitan adalah jalan untuk mencapai kebaikan yang tidak kita sangka sebelumnya.

Dalam menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapan, penting bagi kita untuk kembali kepada prinsip dasar iman; yaitu beriman kepada qada dan qadar (ketetapan) Allah. Setiap yang terjadi dalam hidup kita, telah dituliskan oleh Allah SWT sebelum kita lahir ke dunia ini. Oleh karena itu, sikap terbaik yang bisa kita ambil adalah dengan sabar, terus berdoa, dan tidak pernah kehilangan kepercayaan kepada-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya besar balasan itu dengan besar ujian. Sesungguhnya Allah apabila mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan (Allah), dan barang siapa yang marah, maka baginya kemarahan (Allah).” (HR. Tirmidzi). Hadis ini mengingatkan kita bahwa ujian dan cobaan yang kita hadapi dalam hidup adalah bukti cinta Allah kepada kita. Melalui ujian, iman kita diuji dan diperkuat, dan dengan kesabaran serta keteguhan hati, kita akan mendapatkan kecintaan dan keridhaan dari Allah SWT.

Mari kita menghadapi setiap ujian dengan sabar dan penuh keimanan, dengan selalu mengingat bahwa Allah SWT tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hamba-Nya. Percayalah bahwa di balik setiap kesulitan, ada kemudahan yang Allah SWT telah siapkan untuk kita. Oleh karena itu, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, dan teruslah berusaha, berdoa, dan bertawakal kepada-Nya.

### Kesimpulan

Setiap apa yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu sesuai dengan keinginan kita atau tidak, adalah bagian dari rencana Allah SWT yang Maha Bijaksana. Kita diingatkan untuk selalu bersabar, berdoa, dan bertawakal kepada Allah dalam setiap situasi. Dengan menghadapi setiap ujian dengan kesabaran dan keimanan, insya Allah, kita akan menemukan hikmah dan pelajaran yang Allah ingin sampaikan kepada kita.

Sumber : Telegram Ceramah Ustaz dan Ustazah

40 tahun kau kuat dan sihat walafiat.Sekarang baru tahun keempat ALLAH beri kau penyakit berat.

Kau pun merintih,

“Ya ALLAH, kenapa aku yang KAU uji dengan penyakit ini? Aku dah tak sanggup.”

355 hari kau sihat.
10 hari kau sakit tenat.

Lalu kau pun mengeluh,

“Ya ALLAH, aku tak kuat lagi!”

29 hari kau bahagia.
1 hari kau ditimpa musibah.

Tiba-tiba kau meratap,

“Ya ALLAH, kenapa KAU beri musibah begini?”

23 hari kau kenyang.
7 hari selera makan kau ALLAH cabut buang.

Tiba-tiba kau menangis.

“Ya ALLAH, alangkah laparnya aku.”

……………………….……..…………………….

Bukankah kita ini lebih banyak sihatnya daripada sakitnya?

Bukankah kita ini lebih banyak bahagianya daripada musibahnya?

Bukankah kita ini lebih banyak kenyangnya daripada laparnya?

Apakah kau tak malu kepada ALLAH yang lebih banyak melimpahkan nikmat-NYA padamu?

Sungguh!

Nikmat yang ALLAH limpahkan kepada kita ternyata lebih banyak sehingga tidak mampu untuk kita hitung-hitungkan!

Maka perbanyakkanlah bersyukur pada ALLAH, maka ALLAH akan menambah nikmat-NYA untuk kita.

Wallahu’alam.
Semoga bermanfaat.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّٰهِ ٱلْعَلِيِّ ٱلْعَظِيمِ‎

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Sumber Facebook : yusnizayaziz

17 Syaaban 1445H
27 Februari 2024

Sebuah renungan untuk kita.

Semasa balik dari solat subuh,aku singgah diwarung membeli sedikit kuih-muih untuk sarapan.Kebetulan terserempak dgn kawan sekampung yang tinggal di Putrajaya manakala orang tua masih di kampung.

Aku menegurnya, “Kerap balik kampung, tak menunggu raya atau cuti sekolah?”

Lalu dia berkata, “walau seribu rakaat solat sunat saya kerjakan, walau beribu sedekah jariah saya berikan, walau seribu kebaikan saya tunaikan ketika saya berjauhan dari orang tua saya, tidak akan sama dengan satu kunjungan melihat emak ayah saya yang telah tua,”

“Tak akan sama dengan senyuman mereka berdua bila melihat saya melangkah ke pintu rumah, tak akan sama dengan renungan puas emak saya melihat saya menyuap nasi berlauk asam pedas, gulai batang pisang yang dimasaknya.”!

Kepenatan, keletihan meredah hujan dan panas dalam perjalanan yang jauh, ratusan ringgit terkorban untuk petrol dan tol adalah pengorbanan yg tak ternilai pada sisi Allah hanya kerana untuk menggembirakan mereka berdua.

Itu saya rasa lebih baik dari berehat di rumah di depan TV, memenuhi hobi dan sukan atau melangut di kompleks perniagaan di hujung minggu.”

Subhanallah…

Jawapannya bagai satu tazkirah yang cukup bermakna untuk menjelas betapa besarnya ganjaran bagi pengorbanan seorang anak, bahkan ia melebihi jihad.

Pada anda yg berjauhan dgn ibu bapa, ambillah iktibar dari hal ini.Jangan berkira wang ringgit, penat lelah untuk balik berziarah ibu bapa.

Jangan tunggu raya,carilah ruang sekerap mungkin.Jika tidak pun, buatlah panggilan utk bercakap sepatah dua sebaik ada kesempatan.

Lebihkanlah memberi keutamaan untuk berziarah ibu bapa dari ziarah yg lain.Bagi anak yg tinggal dekat pun, kunjungilah ibu bapa seketika.

Begitu juga dengan aku tinggal berdekatan dengan rumah emak, akan bertanya jika satu hari aku tidak mengunjunginya.

Maka setiap hari aku akan ke rumahnya, walau sekadar berpusing motor di laman rumahnya dan dia mendengar bunyi motor aku, cukuplah.

Hanya orang yang telah tua akan merasai betapa mereka merindui anak-anak yang tidak terzahir dengan cara memeluk cium seperti zaman mereka kanak-kanak.

Tetapi

Memadailah dengan mengisi pandangan di mata tuanya.

Aku bentangkan kepada anda untuk memikirkan dan mungkin anda boleh menyelami lebih jauh dgn membaca nukilan ini.

Pada yang masih ada ayah bonda, ziarahlah mereka sekerap kesempatan yang ada sementara kamu boleh melihat mereka.

Kepada ibu bapa kita yang telah pergi meninggalkan kita untuk selamanya, maka basahkan lidahmu dengan Zikrullah dan niat hadiahkan kepada mereka..

Hargai selagi mereka masih ada.Jika tidak sesal nanti kepada sebuah kerinduan.

Semoga bermanfaat…

Sumber Facebook: 1/3/2024 Muhd Rusdi Abdul Halim