LA TAHZAN SIRI 25: “Sabar Itu Indah”

Link Live Dari Ustazah Muzayyanah @ustazahmuzayyanah : (20+) Facebook

Menghias diri dengan sifat sabar merupakan akhlak orang-orang mulia. Mereka menghadapi kesulitan hidup dengan berlapang dada, tidak mudah menyerah serta penuh kepercayaan diri. Oleh itu, jika kita tidak bersabar, apa lagi yang boleh kita lakukan?

Apakah anda mempunyai penyelesaian yang lain selain daripada bersabar? Dan apakah anda mengetahui senjata lain selain daripada kesabaran untuk menghadapi persoalan hidup?

Suatu ketika seorang tokoh menghadapi berbagai musibah yang datang silih berganti dalam hidupnya dan juga berbagai kesulitan yang berluma untuk menghancurkannya. Setiap kali selesai daripada satu kesulitan, kesulitan yang lain pula datang mengunjunginya. Meskipun demikian, ternyata dia mampu menepis segala kesulitannya itu dengan kesabaran dan menjadikan kepercayaannya terhadap Allah SWT sebagai perisai diri daripada kehancuran.

Demikianlah yang dilakukan oleh orang-orang mulia dan terhormat itu dalam berjuang melawan setiap dugaan dan mencampakkan semua kesulitan hidupnya terkapar di atas tanah.

Ketika beberpa orang sahabat menziarahi Abu Bakar ra yang sedang terbaring sakit, para sahabat berkara kepadanya: “Apakah perlu kami panggilkan seorang tabib untuk mengubatimu?” Jawab Abu Bakar ra: ‘Seorang tabib telah memeriksaku!” Para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dikatakan olehnya?” Jawab Abu Bakar ra: ‘Innii fa’aalun limaa uriid (Sesungguhnya aku boleh melakukan apa sahaja yang aku mahu).”

Bersabarlah! Akan tetapi, ketahuilah bahawa anda tidak mampu bersikap sabar kecuali atas pertolongan dan taufik daripada Allah SWT. Bersabarlah sebagaimana kesabaran orang yang yakin akan datangya pertolongan Alla SWT, orang yang tahu akan sebaik-baik tempat kembali, orang yang mengharapkan pahala, dan orang yang mengharapkan terhapusnya dosa. Bersabarlah, meskipun anda menghadapi berbagai persoalan hidup dan menghalangi jalan yang akan anda tempuhi. Sesungguhnya pertolongan akan datang setelah kesabaran, kelapangan akan datang setelah kesusahan dan kemudahan akan datang setelah kesulitan.

Saya telah membaca beberapa biografi tokoh terkenal di dunia in, dan saya terpegun dengan besarnya kesabaran dan agungnya ketabahan mereka dalam menghadapi berbagai macam cubaan yang datang terus-menerus, bagaikan air dingin yang menitis di atas kepala mereka. Akan tetapi, daya tahanan mereka tetap kukuh bagaikan kukuhnya gunung. Kebenaran menancap kuat ke dalam diri mereka dan mereka sedar bahawa waktu di dunia ini sangatlah singkat dan wajah mereka kembali bersinar memancarkan cahaya seiring dengan datangnya mentari kemenangan, keceriaan dan masa pertolongan. Bahkan ada di antara mereka yang tidak hanya cukup bersabar sahaja, namun justeru menghadang semua bencana itu dan berteriak lantang di hadapan musibah-musibah itu sambil menyatakan tentangannya.

  • Sumber : Kitab La Tahzan : Jangan Bersedih (Don’t Be Sad) Setelah Kesulitan Pasti ada Kemudahan. Penulis : Dr Aidh Bin Abdullah Al-Qarni (Penterjemah: Noraine Abu).
  • (Ditaip semula dari Kitab La Tahzan sebagai bacaan bersama).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *