Menghadapi Ujian Dengan Kesabaran dan Keimanan

Dalam kehidupan ini, seringkali kita merancang sesuatu dengan penuh harapan dan doa, namun hasilnya tidak selalu seperti yang kita inginkan. Kita mungkin merasa kecewa, sedih, bahkan mungkin marah kepada diri sendiri atau kepada takdir. Namun, sebagai umat Islam, kita diajar untuk selalu melihat lebih jauh dari apa yang tampak di mata. Setiap peristiwa dalam hidup, baik yang kita anggap baik maupun yang kita anggap buruk, adalah bagian dari rencana Allah SWT yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu; dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Surah Al-Baqarah: 216). Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu bersabar dan menerima ketetapan Allah dengan hati yang lapang. Kita diajar untuk tidak cepat berputus asa atau merasa jauh dari rahmat-Nya, karena seringkali, apa yang kita anggap sebagai kesulitan adalah jalan untuk mencapai kebaikan yang tidak kita sangka sebelumnya.

Dalam menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapan, penting bagi kita untuk kembali kepada prinsip dasar iman; yaitu beriman kepada qada dan qadar (ketetapan) Allah. Setiap yang terjadi dalam hidup kita, telah dituliskan oleh Allah SWT sebelum kita lahir ke dunia ini. Oleh karena itu, sikap terbaik yang bisa kita ambil adalah dengan sabar, terus berdoa, dan tidak pernah kehilangan kepercayaan kepada-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya besar balasan itu dengan besar ujian. Sesungguhnya Allah apabila mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan (Allah), dan barang siapa yang marah, maka baginya kemarahan (Allah).” (HR. Tirmidzi). Hadis ini mengingatkan kita bahwa ujian dan cobaan yang kita hadapi dalam hidup adalah bukti cinta Allah kepada kita. Melalui ujian, iman kita diuji dan diperkuat, dan dengan kesabaran serta keteguhan hati, kita akan mendapatkan kecintaan dan keridhaan dari Allah SWT.

Mari kita menghadapi setiap ujian dengan sabar dan penuh keimanan, dengan selalu mengingat bahwa Allah SWT tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hamba-Nya. Percayalah bahwa di balik setiap kesulitan, ada kemudahan yang Allah SWT telah siapkan untuk kita. Oleh karena itu, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, dan teruslah berusaha, berdoa, dan bertawakal kepada-Nya.

### Kesimpulan

Setiap apa yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu sesuai dengan keinginan kita atau tidak, adalah bagian dari rencana Allah SWT yang Maha Bijaksana. Kita diingatkan untuk selalu bersabar, berdoa, dan bertawakal kepada Allah dalam setiap situasi. Dengan menghadapi setiap ujian dengan kesabaran dan keimanan, insya Allah, kita akan menemukan hikmah dan pelajaran yang Allah ingin sampaikan kepada kita.

Sumber : Telegram Ceramah Ustaz dan Ustazah

40 tahun kau kuat dan sihat walafiat.Sekarang baru tahun keempat ALLAH beri kau penyakit berat.

Kau pun merintih,

“Ya ALLAH, kenapa aku yang KAU uji dengan penyakit ini? Aku dah tak sanggup.”

355 hari kau sihat.
10 hari kau sakit tenat.

Lalu kau pun mengeluh,

“Ya ALLAH, aku tak kuat lagi!”

29 hari kau bahagia.
1 hari kau ditimpa musibah.

Tiba-tiba kau meratap,

“Ya ALLAH, kenapa KAU beri musibah begini?”

23 hari kau kenyang.
7 hari selera makan kau ALLAH cabut buang.

Tiba-tiba kau menangis.

“Ya ALLAH, alangkah laparnya aku.”

……………………….……..…………………….

Bukankah kita ini lebih banyak sihatnya daripada sakitnya?

Bukankah kita ini lebih banyak bahagianya daripada musibahnya?

Bukankah kita ini lebih banyak kenyangnya daripada laparnya?

Apakah kau tak malu kepada ALLAH yang lebih banyak melimpahkan nikmat-NYA padamu?

Sungguh!

Nikmat yang ALLAH limpahkan kepada kita ternyata lebih banyak sehingga tidak mampu untuk kita hitung-hitungkan!

Maka perbanyakkanlah bersyukur pada ALLAH, maka ALLAH akan menambah nikmat-NYA untuk kita.

Wallahu’alam.
Semoga bermanfaat.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّٰهِ ٱلْعَلِيِّ ٱلْعَظِيمِ‎

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Sumber Facebook : yusnizayaziz

17 Syaaban 1445H
27 Februari 2024

Sebuah renungan untuk kita.

Semasa balik dari solat subuh,aku singgah diwarung membeli sedikit kuih-muih untuk sarapan.Kebetulan terserempak dgn kawan sekampung yang tinggal di Putrajaya manakala orang tua masih di kampung.

Aku menegurnya, “Kerap balik kampung, tak menunggu raya atau cuti sekolah?”

Lalu dia berkata, “walau seribu rakaat solat sunat saya kerjakan, walau beribu sedekah jariah saya berikan, walau seribu kebaikan saya tunaikan ketika saya berjauhan dari orang tua saya, tidak akan sama dengan satu kunjungan melihat emak ayah saya yang telah tua,”

“Tak akan sama dengan senyuman mereka berdua bila melihat saya melangkah ke pintu rumah, tak akan sama dengan renungan puas emak saya melihat saya menyuap nasi berlauk asam pedas, gulai batang pisang yang dimasaknya.”!

Kepenatan, keletihan meredah hujan dan panas dalam perjalanan yang jauh, ratusan ringgit terkorban untuk petrol dan tol adalah pengorbanan yg tak ternilai pada sisi Allah hanya kerana untuk menggembirakan mereka berdua.

Itu saya rasa lebih baik dari berehat di rumah di depan TV, memenuhi hobi dan sukan atau melangut di kompleks perniagaan di hujung minggu.”

Subhanallah…

Jawapannya bagai satu tazkirah yang cukup bermakna untuk menjelas betapa besarnya ganjaran bagi pengorbanan seorang anak, bahkan ia melebihi jihad.

Pada anda yg berjauhan dgn ibu bapa, ambillah iktibar dari hal ini.Jangan berkira wang ringgit, penat lelah untuk balik berziarah ibu bapa.

Jangan tunggu raya,carilah ruang sekerap mungkin.Jika tidak pun, buatlah panggilan utk bercakap sepatah dua sebaik ada kesempatan.

Lebihkanlah memberi keutamaan untuk berziarah ibu bapa dari ziarah yg lain.Bagi anak yg tinggal dekat pun, kunjungilah ibu bapa seketika.

Begitu juga dengan aku tinggal berdekatan dengan rumah emak, akan bertanya jika satu hari aku tidak mengunjunginya.

Maka setiap hari aku akan ke rumahnya, walau sekadar berpusing motor di laman rumahnya dan dia mendengar bunyi motor aku, cukuplah.

Hanya orang yang telah tua akan merasai betapa mereka merindui anak-anak yang tidak terzahir dengan cara memeluk cium seperti zaman mereka kanak-kanak.

Tetapi

Memadailah dengan mengisi pandangan di mata tuanya.

Aku bentangkan kepada anda untuk memikirkan dan mungkin anda boleh menyelami lebih jauh dgn membaca nukilan ini.

Pada yang masih ada ayah bonda, ziarahlah mereka sekerap kesempatan yang ada sementara kamu boleh melihat mereka.

Kepada ibu bapa kita yang telah pergi meninggalkan kita untuk selamanya, maka basahkan lidahmu dengan Zikrullah dan niat hadiahkan kepada mereka..

Hargai selagi mereka masih ada.Jika tidak sesal nanti kepada sebuah kerinduan.

Semoga bermanfaat…

Sumber Facebook: 1/3/2024 Muhd Rusdi Abdul Halim

Seburuk buruk adik beradik ia tetap darah daging kita, sehina hina adik beradik ia tetap keluarga terdekat kita, sejahat jahat adik beradik ia tetap dikandungkan dari perut yang sama & benih yang sama.

Jangan selalu lihat keburukan adik beradik sehingga lupa akan kebaikan nya kerana adik beradik tetap adik beradik cuma dilahirkan berlainan nasib dalam hidupnya.

Ada yang susah ada yang senang, jangan kita bangga sekiranya kita lebih baik dari adik beradik yang lain kerana suatu hari nanti semua akan berbalik.

Jangan kita angkuh & sombong kepada adik beradik yang kurang bernasib baik kerana mereka yang akan tolong susah payah kita satu hari nanti tanpa kita sangka.

Jangan terlalu berkira akan harta & duit yang kita ada kerana harta & duit takkan kekal selamanya.. Pernah ka kita terpikir siapa yang angkat jenazah kita kelak ??

Pernah kah kita terpikir siapa keluarga terdekat kita yang membungkus mayat kita kelak ?? Adakah harta boleh tolong kita ketika mayat dibungkus kelak.

Tidak. adik beradik kita sejahat mana pun ia, ia takkan jijik menyentuh mayat kita walaupun ia hina buruk & jahat dimata kita.. Jangan terlalu benci akan adik beradik kerana adik beradik tetap adik beradik.

Berkatnya rezeki dari tali persaudaraan adik beradik.. Semoga kita ingat akan siapa diri kita, kita hanya hamba yang hina dimata allah..

Semoga kita dilembutkan hati dari perasaan benci kepada sesama adik beradik mau pun manusia lain. Amiin ya rabbal alamiin..

Sumber Facebook: Tazkirah FB 27/2/2024

“ Sampai bila aku nak hidup macamni..? 

.

Hujung bulan duit habis bayar hutang…rasa macam kerja untuk bank ja…kerja macam nak gila…tapi alih alih duit gaji semua untuk bank “ sambil pakai helmet dan start motosikal Yamaha SS warna hitam pemberian ayah mertua. 

.

Selepas bank in di cash deposit machine yang terletak di tepi bank saya pun berlalu pergi dengan hati yang bercampur baur. Mana taknya, gaji baru masuk, tapi selepas bayar tu, bayar ni tinggal beberapa ringgit saja balance.

.

Perasaan ni bukan sekali…bukan dua kali..tapi berpuluh kali terjadi dan seperti biasa, ianya akan jadi semasa hari gaji. Masuk saja gaji, esoknya bank balance dah tinggal dua digit.

.

Sebagai anak muda, nak juga merasa naik kereta baru…sebagai anak muda nak juga merasa pakai kasut Adidas Predator masa main bola atau rugby dengan kawan kawan…sebagai anak muda nak juga ada handphone communicator.

.

Pernah tak kita sebut, “ Nak juga merasa ..”

.

Sebenarnya, bank tak salah. Tapi yang salah attitude “ Nak juga merasa “ saya tu. Kalau ayat “ Nak juga merasa” tu masa sudah berkemampuan tak apa, ni duit pun cukup makan. Tu yang buat personal loan, pakai kad kredit dan beli barang dengan ansuran mudah nak beli barang barang yang bersifat ‘tak ada pun tak apa’. Jadi, sampai hari gaji, tension sendiri la jawabnya sebab nak bayar hutang yang tak sepatutnya kita ambil. 

.

Cumanya sebagai manusia berkehendakkan sesuatu itu tidak salah, Cuma yang salah bila kita berbelanja melebihi kemampuan. Sebab apa ? sebab “ Nak juga merasa “. 

.

Ini ada 4 langkah untuk mengubat perasaan “ Nak juga merasa “ tu.

.

Langkah pertama : Jika kita teringin nak beli sesuatu yang diluar kemampuan kita buat masa ni, contoh nak beli kereta, reward diri anda dengan sesuatu yang baru yang jauh lebih murah contohnya beli baju baru atau kasut baru.

.

Langkah kedua : Elakkan dari berjumpa dengan rakan rakan yang mempunyai barang yang kita nak beli, contohnya Iphone keluaran terbaharu. Sebabnya nanti kita akan Tanya dan dia akan ‘racun’ kita dan masa tu kita akan nampak betapa pentingnya iphone baru dalam hidup kita.

.

Langkah ketiga : Pernah dengar tak ayat, kalau emosi  tinggi, logic akan turun? That’s why jangan buat keputusan semasa kita terlalu sedih atau terlalu gembira kerana pertimbangan kita berat kepada emosi (kecuali kita memang sudah berilmu dalam satu satu perkara yang kita nak decide). Jadi, naikkan logic kita dengan cari ilmu supaya emosi “nak membeli” kita turun.

.

Langkah keempat : Sabar, jangan terburu buru. Trust the process. Selesaikan hutang dan beli barang keperluan dulu. InshaAllah bila masanya tiba, kita akan dapat apa yang kita nak.

.

Sebabnya bila kita dah beli barang yang kita nak terutamanya barang barang yang “ nak juga merasa “, feelnya sebenarnya selepas kita beli  atau beberapa minggu lepas kita beli…“ eh ini je ke rasa dia ? “

Sumber : Telegram Rizal Rashid Chanel

Rizal Rashid

Menulis untuk berkongsi dan memberi inspirasi

Kita nak panjang umur. 

Tapi nak tak sampai tua nyanyuk?

Kita berlindung kepada ALLAH daripada tua bangka.

Kita walaupun tua tapi masih boleh uruskan diri, masih boleh solat, masih boleh mengaji, masih ingat, maka itu bagus. 

Sabda Rasulullah SAW,

“Sebaik-baik manusia ialah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” 

(HR Tarmizi)

___

Kalau ALLAH takdirkan kita umur 100 tahun katakan, kita masih lagi boleh hadir kuliah Dhuha masa umur 100 tahun ni, maka ini orang baik. Orang macam ni ALLAH malu untuk azab dia sebab dia sudah lama taat pada ALLAH.

Tapi kalau kita masuk umur 70 mula nyanyuk, ambil wudhuk pun basuh kaki dulu, mula berak merata, mula susahkan anak-anak nak cebokkan kita, keluar rumah je sesat tak tahu nak balik rumah, mula makan tak selera, dah mula susahkan orang , sampai berbalah anak-anak kita siapa nak jaga kita. Ini yang kita tak nak.

____

Bila kita tengah sihat dan segar, anak-anak berebut nak jaga kita. 

Tapi kalau kita tengah sakit, anak-anak berebut tak?

Sebulan dua sakit, mungkin anak-anak berebut. 

Tapi kalau dah sakit bertahun-tahun dan nyanyuk , ada anak-anak berebut?

Kebanyakannya bergaduh tak nak jaga mak ayah, sampailah mak ayah tu meninggal. Itu ujian bagi anak-anak.

Sebab itu kita tak nak anak-anak kita jadi anak-anak derhaka bila kita tua.

Anak-anak kita comel-comel, baik-baik, bagus-bagus. Bila panggil balik raya, berebut nak balik.

Tapi time kita sakit?

Semua lepas tangan.

Dan kita bimbang kalau kita sebagai mak anggap anak kita derhaka , maka besar natijahnya. 

Maka kita minta berlindung kepada ALLAH,

“Ya ALLAH, lindungilah aku daripada tua bangka. Tua yang tak boleh urus diri. Lindungilah aku daripada tua yang menyusahkan anak-anak kerana aku bimbang anak-anak derhaka.”

______

Bukan kita orang biasa sahaja diuji dengan anak-anak. 

Tok-tok Guru juga diuji. 

Anak-anak mereka pun ALLAH uji. Umur sampai ke tua, berat anak-anak nak kendong, nak dukung, nak basuh berak, nak cungkil tahi. Ini semua benda berat. 

Kita doa, 

“Ya ALLAH, janganlah sampai aku tua nyanyuk. Sampai menyusahkan anak-anak. Sampai anak malu nak mengaku aku mak dia sebab aku nyanyuk dan tua bangka. Aku berlindung kepada-MU Ya ALLAH dari tua bangka dan nyanyuk.”

______

Bila kita dah tua sangat, mudah juga kita kena fitnah.

Orang Melayu kita ni bila tengok orang tua dah tua sangat, mulalah dia nak fitnah orang tua tu.

“Ehhhh dah tua dah.. makan selera lagi. Makan kuat. Bela hantu raya lah tu.”

Dia tengok orang tua tu dah tua sangat, lepas tu makan pulak selera, dia tuduh orang tua tu bela jin lah tu. 

Inilah fitnah!

Maka mintalah perlindungan ALLAH daripada tua bangka.

“Ya ALLAH, aku berlindung kepada-MU dari tua bangka.”

______

Wallahu’alam.

Semoga bermanfaat.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّٰهِ ٱلْعَلِيِّ ٱلْعَظِيمِ‎

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Sumber: Telegram Ceramah Ustaz & Ustazah

#yusnizayaziz 

#TokkuPasirgudang 

#kitabAlAzkarImamAnNawawi

8 Syaaban 1445H

15 Februari 2024

Terus sahaja buat baik walaupun dibalas jahat atau tidak dibalas. Nanti Allah aturkan ada orang baik lain yang akan buat baik pada kita. Yakinlah setiap perbuatan baik akan dibalas baik. Jika tidak didunia di Akhirat itu pasti.

Allah jumpakan kita dengan orang yang kurang baik untuk membentuk sabar, redha dan tenang. Selagi kita tak berubah selagi itu asyik jumpa sahaja golongan ni. Sebab kita tak faham cara Allah nak didik kita dan kita belum lulus ujian tu untuk naik ke darjat lain.

Ada orang dia boleh dan mudah sahaja maafkan dan doakan yang baik-baik kepada yang menyakiti dia. Dia memilih untuk memaafkan kerana dia tahu hati dia berhak untuk bahagia dan tenang. Dia sedar hidup di dunia tidak lama.
.
.
Teringat satu hadis Nabi mengenai ganjaran seorang mukmin itu yang bersabar atas perbuatan buruk sesiapa sahaja kepada dirinya. Daripada Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:

الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يُخَالِطُ النَّاسَ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ

Maksudnya: “Seorang mukmin yang bercampur (berinteraksi) dengan manusia dan bersabar atas perbuatan buruk mereka lebih besar ganjaran untuknya dari mereka yang tidak bercampur (berinteraksi) dengan manusia dan tidak bersabar atas perbuatan buruk mereka.” (HR Ibnu Majah)

Begitu juga Nabi SAW bersabda tentang ganjaran mereka yang lebih memilih untuk takut kepada Allah dan terus berakhlak mulia, ganjarannya syurga. Sabda Rasulullah SAW:

سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ، فَقَالَ: تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ

Maksudnya: “Rasulullah SAW ditanya tentang apakah punca yang paling banyak menyebabkan orang masuk ke syurga. Baginda menjawab: Mereka yang bertakwa dan berakhlak mulia.” (HR al-Tirmizi, hadis sahih)
.
.
Sebelum lelapkan mata, maafkanlah setiap orang yang telah melukai, termasuk diri sendiri. Mohonlah agar Allah bantu untuk peroleh tenang dan bahagia bukan sahaja di Dunia tapi juga di Sana. 😢🤲🏻

Asma’ binti Harun

Sumber Facebook: Ustazah Asna’ binti Harun

UAHSahabatDuniaAkhirat

Jika Jiwa ini Diambil oleh Nya…

Allah mengambil jiwa kita saat tidur dan mengembalikannya, Akan ada saatnya nanti Allah ambil jiwa kita dan tidak mengembalikannya.

Saat dikembalikan, apakah kita berterima kasih?

Wujud terima kasih bisa dalam bentuk MENJAGA hari ini dalam KEBAIKAN.

Mendengar hanya yang baik, Memikirkan hanya yang baik, Melakukan hanya yang baik,

Jika Bulan Baik bernama Ramadhan akan Allah “ambil” dari kita, apakah kita BERUNTUNG atau MERUGI?

Ada yang Ramadhan lalu MASIH HIDUP dan BELUM BAIK mengisinya, Dia merencanakan Ramadhan ini INGIN LEBIH BAIK, Tapi sebelum Ramadhan Datang, Allah sudah mengambil Jiwa nya (dan tidak dikembalikan lagi ke tubuhnya).

Dan apakah KITA YAKIN masih bertemu dengan Ramadhan Terbaik kita?

Pergilah ke Rumah Allah, menangislah, bertaubatlah jika Ramadhan ini BELUM BAIK.

Minta ke Allah (Diwaktu Mustajab -Di Sujud mu), supaya tahun Depan diberi KEKUATAN bersiap pada Ramadhan dari Rejab dan Sya’ban.

Kerana Jika tidak ada PEMANASAN di Rejab dan Sya’ban secara lazimnya Ramadhan depan akan jadi Ramadhan yang BELUM BAIK lagi.

Sumber: Facebook Ustaz Ahmad Nasir

Kita nak panjang umur.

Tapi nak tak sampai tua nyanyuk?

Kita berlindung kepada ALLAH daripada tua bangka.

Kita walaupun tua tapi masih boleh uruskan diri, masih boleh solat, masih boleh mengaji, masih ingat, maka itu bagus.

Sabda Rasulullah SAW,

“Sebaik-baik manusia ialah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.”

(HR Tarmizi)


Kalau ALLAH takdirkan kita umur 100 tahun katakan, kita masih lagi boleh hadir kuliah Dhuha masa umur 100 tahun ni, maka ini orang baik. Orang macam ni ALLAH malu untuk azab dia sebab dia sudah lama taat pada ALLAH.

Tapi kalau kita masuk umur 70 mula nyanyuk, ambil wudhuk pun basuh kaki dulu, mula berak merata, mula susahkan anak-anak nak cebokkan kita, keluar rumah je sesat tak tahu nak balik rumah, mula makan tak selera, dah mula susahkan orang , sampai berbalah anak-anak kita siapa nak jaga kita. Ini yang kita tak nak.


Bila kita tengah sihat dan segar, anak-anak berebut nak jaga kita.

Tapi kalau kita tengah sakit, anak-anak berebut tak?

Sebulan dua sakit, mungkin anak-anak berebut.

Tapi kalau dah sakit bertahun-tahun dan nyanyuk , ada anak-anak berebut?

Kebanyakannya bergaduh tak nak jaga mak ayah, sampailah mak ayah tu meninggal. Itu ujian bagi anak-anak.

Sebab itu kita tak nak anak-anak kita jadi anak-anak derhaka bila kita tua.

Anak-anak kita comel-comel, baik-baik, bagus-bagus. Bila panggil balik raya, berebut nak balik.

Tapi time kita sakit?

Semua lepas tangan.

Dan kita bimbang kalau kita sebagai mak anggap anak kita derhaka , maka besar natijahnya.

Maka kita minta berlindung kepada ALLAH,

“Ya ALLAH, lindungilah aku daripada tua bangka. Tua yang tak boleh urus diri. Lindungilah aku daripada tua yang menyusahkan anak-anak kerana aku bimbang anak-anak derhaka.”


Bukan kita orang biasa sahaja diuji dengan anak-anak.

Tok-tok Guru juga diuji.

Anak-anak mereka pun ALLAH uji. Umur sampai ke tua, berat anak-anak nak kendong, nak dukung, nak basuh berak, nak cungkil tahi. Ini semua benda berat.

Kita doa,

“Ya ALLAH, janganlah sampai aku tua nyanyuk. Sampai menyusahkan anak-anak. Sampai anak malu nak mengaku aku mak dia sebab aku nyanyuk dan tua bangka. Aku berlindung kepada-MU Ya ALLAH dari tua bangka dan nyanyuk.”


Bila kita dah tua sangat, mudah juga kita kena fitnah.

Orang Melayu kita ni bila tengok orang tua dah tua sangat, mulalah dia nak fitnah orang tua tu.

“Ehhhh dah tua dah.. makan selera lagi. Makan kuat. Bela hantu raya lah tu.”

Dia tengok orang tua tu dah tua sangat, lepas tu makan pulak selera, dia tuduh orang tua tu bela jin lah tu.

Inilah fitnah!

Maka mintalah perlindungan ALLAH daripada tua bangka.

“Ya ALLAH, aku berlindung kepada-MU dari tua bangka.”


Wallahu’alam.
Semoga bermanfaat.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّٰهِ ٱلْعَلِيِّ ٱلْعَظِيمِ‎

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

yusnizayaziz

TokkuPasirgudang

kitabAlAzkarImamAnNawawi

8 Syaaban 1445H
15 Februari 2024

Sumber: Facebook Yusniza Yaziz

MENYENDIRI LEBIH SELAMAT

Akhir-akhir ini baru kita sedar bahawa ternyata yang sekarang dicari itu adalah tenang. Tak mahu masuk kepada perkara-perkara yang rumit. Tak tertarik lagi pada drama-drama hidup yang tak jelas. Cukup damai jadi sederhana tanpa banyak pura-pura. Kita kehilangan diri kita sendiri saat berusaha membahagiakan orang lain. Sekarang kita kehilangan sebahagian orang ketika kita bertemu dengan diri kita sendiri.

Dulu kita selalu menafikan perasaan dan berbohong pada diri sendiri atau mungkin terlalu menjaga hati orang lain tapi tidak diri sendiri. Terlalu ingin memenuhi ekspektasi orang lain. Hingga kita tak sedar sebenarnya tindakan itu menyebabkan kita semakin jauh dengan diri kita sendiri. Sekian lama menjauh membuat kita rindu pada diri kita sendiri. Satu perasaan yang sukar untuk dijelaskan pada orang lain. Kini kita sedang belajar memahami diri kita sendiri.

Setiap orang punya cara masing-masing untuk melalui hidup. Bahkan kadang-kadang si tukang motivasi hanya sedang berusaha melupakan kesedihannya sendiri. Kadang-kadang dalam hidup ini, kena pentingkan diri sendiri juga. Sebab tak ada orang lain yang akan pentingkan kita. Tak perlu bersusah payah berusaha nak puaskan hati orang. Sedangkan orang langsung tak pernah nak berusaha untuk jaga hati kita.

Ya berkorban memang berkorban, cuma kalau kita terlampau berkorban untuk kebahagiaan orang lain hingga kita sendiri hilang alasan untuk hidup gembira. Hidup kita terasa kosong, jadi buatlah sesuatu untuk benar-benar menggembirakan hati kita. Kadangkala kita perlu menyepi untuk mencari kekuatan diri yang telah hilang. Adakala kita perlu menyepi untuk mencari ketenangan. Adakalanya kita perlu menyepi untuk kebaikan diri kita sendiri. Menyendiri lebih baik, jika bergaul dengan manusia tidak mendatangkan suatu kebaikan. Maka, MENYENDIRI LEBIH SELAMAT.

Kredit: Diari Hati

Sumber Facebook: Aku Mencintaimu Ya Rasulullah