Sabda Nabi s.a.w.: Hendaklah kamu memuliakan bulan Rejab,nescaya Allah muliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari kiamat.
Sabda Nabi s.a.w.:
Bulan Rejab Bulan Allah, Bulan Sya’aban bulanku & bulan Ramadhan bulan umatku.
Kemuliaan Rejab dengan malam ISRAK MIKRAJnya, Sya’aban dengan malam NISFUnya Ramadhan dengan LAILATUL-QADARnya.
Malam awal Rejab mustajab do’anya.(Dalam Kitab Raudhoh Iman Nawawi)
* Puasa sehari pada bulan Rejab mendapat syurga tertinggi (Firdaus).
* Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya.
* Puasa tiga hari pada bulan Rejab dijadikan parit yang panjang, yang menghalangkan dia keneraka (panjangnya setahun perjalanan).
* Puasa empat hari pada bulan Rejab diafiatkan daripada bala dan daripada penyakit yang besar-besar dan daripada fitnah Dajal di hari kiamat.
* Puasa lima hari pada bulan Rejab, aman daripada azab kubur.
* Puasa enam hari pada bulan Rejab, keluar kubur bercahaya muka.
* Puasa tujuh hari pada bulan Rejab, ditutup daripada tujuh pintu neraka.
* Puasa lapan hari pada bulan Rejab, dibuka baginya lapan pintu syurga.
* Puasa sembilan hari pada bulan Rejab keluar dari kuburnya lalu, MENGUCAP DUA KALIMAH SHAHADAH tidak ditolak dia masuk syurga.
* Puasa 10 hari pada bulan Rejab Allah jadikan baginya hamparan perhentian di Titi Sirotolmustaqim pada tiap-tiap satu batu di hari kiamat.
* Puasa 16 belas hari pada bulan Rejab akan dapat melihat wajah Allah di dalam syurga dan orang yang pertama menziarahi Allah di dalam syurga.
* Puasa 19 belas hari pada bulan Rejab, dibina baginya sebuah mahligai di hadapan mahligai Nabi Allah Ibrahim a.s dan Nabi Allah Adam a.s.
* Puasa 20 hari pada bulan Rejab, diampunkan segala dosanya yang telah lalu. Maka mulailah beramal barang yang tinggi daripada umurnya (pembaharuan umur).
Berkata Saidina Ali:
* Puasa Rejab 13 hari seperti puasa tiga ribu tahun.
* Puasa Rejab 14 hari seperti puasa sepuluh ribu tahun.
* Puasa Rejab 15 hari seperti puasa seratus ribu tahun.
Kelebihan bulan Rejab dari segala bulan seperti kelebihan Qur’an atas segala Qalam.
Puasa sehari pada bulan Rejab seperti puasa empat puluh tahun dan diberi minum air dari Syurga.
Puasa 10 hari pada bulan Rejab dijadikan dua sayap, terbang seperti kilat di atas Titi Sirotalmustaqim di hari kiamat.
Puasa sehari pada bulan Rejab seperti mengerjakan ibadat seumurnya.
Puasa pada awal Rejab, pertengahannya dan akhirnya seperti puasa sebulan pahalanya.
Tujuan penciptaan manusia dan hakikat penciptaan manusia dalam islam semata-mata adalah untuk mengikuti apa yang telah Allah perintahkan, termasuk menjalankan misi khalifah fil Ard. Inilah yang menjadi tujuan hidup menurut islam juga sebagai konsep manusia dalam islam yang harus diperjuangkan oleh manusia. Dalam pelaksanaannya tentu tidak akan bisa sempurna dan terus menerus sesuai dengan apa yang diharapkan. Tentu ada kesalahan dan kekeliruan.
Setiap manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan oleh makhluk-makhluk lainnya. Manusia yang diciptakan dengan sempurna tidak berarti ia tidak bisa melakukan kesalahan dan terbebas dari hukum pahala dan dosa yang Allah tetapkan. Perilaku yang keliru, keji, jahat adalah perilaku yang sangat sering dilakukan oleh manusia.
Perilaku kekeliruan manusia tersebut terjadi bisa karena berbagai macam hal. Misalnya saja karena lebih menggunakan hawa nafsunya, tidak mengerti ilmu pengetahuan yang seharusnya digunakan, kebodohan, atau hal-hal lainnya. Kekeliruan tersebut adalah hal manusiawi yang sangat mungkin terjadi oleh siapa saja, kapan saja, dan dimanapun kita berada.
Mulai sejak zaman Nabi Adam, kekeliruan perilaku sudah terjadi yang menunjukkan bahwa manusia memiliki potensi berbuat dosa dan salah. Sebagaimana ia melanggar aturan untuk tidak memakan buah khuldi, sedangkan hal tersebut dilanggarnya bersama hawa. Kedosaan pula terjadi pada anak-anaknya ketika berkonflik soal wanita dan akhirnya membunuh karena ingin mendapatkan apa yang diinginkannya.
Di tengah berbagai kekeliruan, kesalahan, kedosaan tersebut Allah tidak senantiasa membiarkan hamba-Nya terjebak pada kenistaan tersebut. Sifat Allah Yang Maha Pengampun, Penerima Taubat, dan juga Memberikan Rahman dan Rahim –Nya tentu akan diberikannya kepada manusia yang juga memiliki misi hidup di dunia ini.
Keadilan Allah sangat luar biasa, dibalik potensi manusia berbuat dosa namun ada banyak peluang untuk berbuat pahala, sedangkan ampunan dan hidayah Allah sangat terbentang bagi manusia sepanjang manusia hidup di dunia. Persoalannya adalah, apakah manusia mau meminta ampunan dan bersungguh-sungguh untuk bertaubat di hadapan Allah SWT.
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa: 31).
Allah meminta manusia untuk senantiasa meminta ampunan-Nya serta mengiringinya dengan taubatan Nasuha. Untuk itu perlu mengetahui apa yang dimaksud dan seluk beluk mengenai taubatan nasuha.
Secara pengertian Taubatan Nasuha adalah proses taubat yang dilakukan secara bersungguh-sungguh, dengan kebulatan tekad, niat, dan menyempurnakannya dengan usaha untuk memperbaiki diri. Jika taubat dilakukan tanpa usaha dan perbaikan diri, maka taubat yang dilakukan bukanlah taubatan nasuha. Ia hanya sekedar untuk meminta ampunan tapi usaha untuk menjauhi perbuatan dosanya tetap dilakukan.
Taubatan Nasuha, bukanlah hasil yang diraih dengan waktu singkat. Taubatan nasuha adalah proses, sehingga tidak ada hasil yang instan jika ingin melakukan taubatan nasuha. Proses memiliki tahapan-tahapan dan juga keistiqomahan untuk bisa melakukannya.
Untuk melakukan taubatan nasuha maka terdapat langkah-langkah yang harus manusia lakukan sebagai usaha membuktikan diri kepada Allah bahwa kita memang benar-benar ingin bertaubat dan menjauhi segala perbuatan keji dan munkar kembali.
Jika usaha dan berbagai tahapan belum dilakukan, maka tidak bisa digolongkan sebagai taubatan nasuha. Apalagi jika setelah bertaubat tidak jauh setelahnya kembali lagi melakukan kemaksiatan atau melakukan kembali kesalahan yang sama. Sesungguhnya, tidaklah dalam taubat yang bersungguh-sungguh.
Untuk bisa melakukan taubatan nasuha maka ada proses atau tahapan yang harus dilakukan. Hal ini agar taubat yang dilakukan bukanlah taubat yang biasa saja, tanpa ada proses yang mendalam untuk bisa memperbaiki kesahalan diri. Sekali lagi taubatan nasuha bukan hanya sekedar hasil, melainkan proses untuk bisa membenahi diri. Ia membutuhkan kesabaran, keteguhan hati, serta tekad yang kaut untuk meninggalkan kesalahan yang sama. Berikut adalah tahapan yang perlu diperhatikan :
Tahapan awal untuk bisa melakukan taubatan nasuha adalah evaluasi diri. Evaluasi diri berarti melakukan proses perenungan dan penghayatan dirinya, terhadap apa yang salah dan perilaku yang bernilai dosa dihadapan Allah. Tanpa melakukan proses perenungan dan pengahyatan akan kesalahan diri, maka manusia nantinya tidak akan menemukan apa saja kekeliruan dia selama ini. Untuk itu dibutuhkan proses evaluasi diri yang baik dan mendalam.
Hasil evaluasi tersebut adalah karena hasil yang benar-benar berasal dari keinsyafan diri, bukan hanya karena kritik atau evaluasi dari orang lain. Sering kali kita menerima evaluasi diri karena orang lain yang telah memberikannya, sedangkan secara kesadaran atau keinsyafan diri, manusia tidak benar-benar menyadarinya.
Evaluasi diri bukan hanya mengevaluasi atas yang kita sadari salah saja, melainkan mencari-cari apa kesalahan-kesalahan dan dosa yang kita perbuat selama ini agar tidak terjerumus ke dalam jurang yang sama atau melakukannya kembali tanpa sadar. Untuk itu, proses evaluasi diri adalah mengecek apa saja yang kita lakukan bisa berpotensi keliru dan berdosa.
Proses Evaluasi harus dilakukan secara penghayatan mendalam akan diri serta dilakukan secara intens, agar bisa mendetail menyadari kesalahan dan dosa apa yang telah kita perbuat selama ini.
Setelah melakukan evaluasi diri yang mendalam, maka langkah selanjutnya adalah kita mengakui dan menerima kesalahan. Mengakui atau menerima kesalahan adalah awal langkah untuk meminta ampunan dan proses taubatan nasuha kepada Allah SWT.
Mengakui kesalahan artinya adalah kita mengakui atas hasil muhasabah dan penghayatan diri kita atau apa yang disampaikan orang lain kepada kita, atas perbuatan yang buruk atau bernilai dosa. Tanpa mengakui kesalahan, manusia dalam memohon ampun tidak akan benar-benar melakukannya dengan ikhlas, serendah-rendahnya atau dengan posisi yang benar-benar berserah diri kepada Allah SWT. Untuk itu, pengakuan kesalahan adalah langkah awal untuk melakukan taubatan Nasuha.
Jika hal ini tidak dilakukan maka manusia akan terjebak pada kesombongan diri dan keangkuhan untuk tidak mau mengakui kesalahan-kesalahannya. Padahal, awal untuk bisa melakukan perubahan diri adalah mengakui atau menerima terlebih dahulu kesalahan dirinya. Sifat sombong dalam islam sendiri adalah sikap yang dibenci Allah karena dengan kesombongan manusia tidak bisa melihat kenyataan secara jernih dan objektif.
Melakukan perbaikan diri adalah hal yang wajib dilakukan manusia ketika sudah menyadari kesalahan atau kekeliruan dalam dirinya serta menyadari dampak akan perilaku-perilakunya. Hal inilah yang membuktikan apakah ia bertaubat dengan sungguh-sungguh atau tidak. Orang yang taubatan nasuha akan melakukan perbaikan, menjauhi kedosaan, dan bersungguh-sungguh untuk terus menjaga perbuatan baiknya.
Jika hanya mengakui kesalahan dan tidak memperbaiki keadaan, sejatinya manusia dalam posisi yang tidak bersungguh-sungguh bertaubat. Allah menilai bukan hanya dari niat dan ungkapan permohonan taubat kita, namun Allah melihat amalan dan konsistensi perbuatan kita. Maka, kunci dari taubatan nasuha adalah amalan yang diperbaiki dan dilakukan secara konsisten. Bukan hanya perilaku sementara kemudian lupa untuk memperbaiki diri, dan akhirnya kembali lagi kepada kesalahan dan kekeliruan yang ada.
Sejatinya manusia adalah makhluk yang harus tunduk taat pada aturan Allah. Allah lah tempat bergantung hidup manusia. Kapan dan dimana saja, manusia akan selalu membutuhkan Allah, bahkan hingga mendapatkan berbagai kenikmatan, ujian kesulitan, dan lainnya, manusia membutuhkan Allah bukan Allah yang membutuhkan manusia.
Meskipun sudah melakukan evaluasi dan perbaikan, manusia tidak bisa sombong mengatakan bahwa taubat nya telah diterima. Hal ini karena Allah tidak pernah menyampaikan atau mengabarkannya kepada kita. Allah akan memberikan informasinya dan meminta pertanggungjawaban kelak saat hari penghisaban nanti. Untuk itu, manusia tetap harus meminta ampunan Allah setiap saat dan di waktu-waktu berdoa atau shalat kita.
Manusia tidak pernah bisa mengetahui secara sempurna kapan ia telah melakukan dosa dan pahala, karena perhitungan tersebut hnayalah Allah yang bisa menilainya. Untuk itu, dibutuhkan permohonan ampunan kepada Allah setiap waktu, karena kita tidak bisa terus menerus menyadari kesalahan apa yang telah kita perbuat.
Allah Maha Pengampun, maka kapanpun kita meminta ampunan, Allah selalu membukanya dengan luas. Pertanyaannya hanya, apakah manusia mau menjemput dan memohonkan ampunan tersebut kepada Allah SWT. Jika tidak, maka Allah pun tidak akan memberikannya, karena hati yang tertutup oleh kesombongan dan keangkuhan diri.
Bertaubat dengan taubatan nasuha tentunya tidak asal-asalan dan Allah akan mengampuni jika manusia mengikuti kondisi-kondisi yang Allah syaratkan. Berikut adalah hal-hal yang harus umat islam perhatikan sebagai cara taubat nasuha :
“Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS : Al-A’raf : 153)
Allah akan memberikan ampunan dan menerima taubat orang-orang yang telah berbuat kesalahan dengan menghapuskannya dengan syarat dalam proses pertaubatannya adalah orang-orang yang datang meminta ampun dalam keadaan beriman. Mereka bukan hanya pura-pura beriman melainkan dalam kondisi yang benar-benar beriman kepada Allah SWT. Sedangkan orang-orang yang tidak beriman, tentu belum tentu diterima pertaubatannya karena belum jelas keimanannya disampaikan pada siapa.
Itulah salah satu manfaat beriman kepada Allah, maka umat yang beriman akan senantiasa diampuni kesalahan-kesalahan kecilnya oleh Allah SWT. Sedangkan mereka yang syirik atau kafir terhadap Allah, maka siksa Allah amatlah perih.
Beriman adalah kondisi dimana manusia benar-benar yakin dan tunduk pada Allah SWT, serta mengimana Zat Allah atau Hukum Allah seluruhnya tanpa kecuali. Termasuk meyakini rukun iman dan rukun islam seluruhnya, serta mengamaliahkannya dalam kehidupan.
Orang-orang yang tidak diterima taubatnya adalah orang-orang yang tidak meyakini dan tunduk kepada Allah SWt. Orang-orang tersebut berarti tergolong kepada orang-orang yang syirik dan tidak mau menggantungkan hidupnya kepada Allah.
Orang yang bertaubatan nasuha tidak akan mengulangi lagi kesalahannya bahkan ia akan menjauhi segala perbuatannya yang keliru dan membawakan dampak yang buruk. Taubatan nasuha adalah taubat yang bersungguh-sungguh dan melakukan kesalahan bukan karena disengaja melainkan karena khilaf atau ketidak tahuan. Hal itu dikarenakan orang beriman tidak akan melaksanakan hal-hal yang dilarang Allah secara sengaja. Ia akan diterima oleh Allah taubatnya asalkan tidak akan dilakukan kembali.
Orang yang bertaubat akan menyadari adanya kegelisahan hati karena tidak bisa berbuat yang benar. Untuk itu kedosaan adalah penyebab hati gelisah menurut islam bagi orang-orang yang beriman.
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS : An-Nisa : 17)
Orang yang bertaubat sebelum ajal datang tidak akan bisa diterima oleh Allah karena sudah habis masa berlaku hidupnya sedangkan ia baru menyadari semuanya ketika ajal mejemput maka tidak akan ada waktu lagi pembuktian diri akan kesungguhan taubatnya. .
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS : An-Nisa : 18 )
Taubatan Nasuha adalah proses, maka untuk melakukannya butuh hal-hal yang mendukung agar proses tersebut bisa konsisten dilakukan sepanjang hayat kita. Jika tidak mendukung, maka tentu proses taubatan nasuha akan sulit dilakukan secara istiqomah. Kita pun mengetahui bahwa manusia bisa saja salah dan terjebak kembali pada kekeliruan yang sama atau bisa jadi berbeda sama sekali.
Lingkungan yang sehat dan islami adalah dimana kita dikelilingi oleh orang-orang yang shaleh dan shalehah dan terdapat ukhuwah islamiyah. Pengertian Ukhuwah Islamiyah Insaniyah dan Wathaniyah adalah ikatan persaudaraan sesama muslim yang kuat dan disertai kecintaan terhadap Allah SWT. Bukan hanya sekedar untuk bersama-sama dan tidak ada orientasi pada agama dan kebaikan.
Di dalamnya terdapat amar ma’ruf nahi munkar yaitu saling mengingatkan kebaikan dan saling menasihati dalam kebaikan pula. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang senantiasa mengingatkan teman-teman atau orang sekiatarnya agar terhindar dari keburukan.
Dengan berada di lingkungan yang sehat dan mendukung maka kita seperti dijaga dan dikondisikan dengan situasi yang sehat. Tidak selalu berarti lingkungan yang sehat tidak ada sama sekali orang-orang yang lepas dari dosa dan lepas dari kesahalan. Namun, dengan amar ma’ruf nahi munkar maka hal tersebut bisa diminimalisir.
Lingkungan seperti inilah yang dibutuhkan saat ini, di zaman moderen yang serba liberal, nilai-nilai hedonisme dan matrealisme yang semakin marak. Tentu perlu benteng yang kuat di tengah zaman yang seperti ciri-ciri akhir zaman ini.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS Al-Ashr : 1-3)
Memperbanyak amalan ibadah salah satunya adalah menguatkan keimanan, menguatkan langkah dan proses kita untuk bertaubat. Disadari bahwa tidak selalu setiap saat kita akan bertemu dengan lingkungan yang sehat dan islami, untuk itu diperlukan kekuatan dari dalam diri untuk senantiasa mengingat Allah dan melakukan amalan ibadah lainnya sebagai Alarm diri kita.
Amalan ibadah ini dilakukan dengan keikhlasan, sedangkan ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT adalah selalu ingin menampakkan amalan ibadahnya di hadapan orang lain juga hanya berharap pujian dari manusia.
Fungsi agama islam salah satunya adalah cara agar kita bisa kuat menghadapi musibah dalam islam dan salah satu cara agar hati tenang dalam islam. Hal ini karena agama adalah tiang dari kehidupan, menuntun manusia untuk senantiasa berada di jalan kebaikan dan mengharapkan hanya balasan pahala dari Allah SWT.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Rad : 28)
Mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang dialami oleh para Nabi dan Rasul atas kehendak dari Allah SWT sebagai pembuktian atas kebenaran dan keabsahan risalah yang mereka sampaikan. Kata mukjizat berasal dari bahasa Arab a’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu.
Sejarah telah mencatat bahwa tidaklah mudah perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyampaikan risalah yang mereka bawa, dimana banyak sekali pertentangan dari masyarakat atas mereka. Banyak yang mencemooh serta menganggap bahwa ajaran yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul adalah kebohongan semata dan bahkan masyarakat menganggap bahwa hal itu adalah sihir.
Untuk itu, maka Allah SWT memberikan mukjizat-mukjizat bagi utusan-utusan-Nya tersebut untuk membuktikan kebenaran tentang kenabian dan kerasulan utusan-Nya serta untuk melemahkan tuduhan dari kaum yang ingkar tersebut, yaitu melalui kejadian-kejadian atau peristiwa besar yang luar biasa.
Apakah manusia biasa bisa mendapatkan mukjizat dari Allah SWT?
Mukjizat hanya diberikan Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Sedangkan manusia yang bukan berasal dari dua golongan tersebut diberikan kejadian yang luar biasa dari Allah SWT, maka kejadian tersebut tidak bisa disebut sebagai mukjizat, akan tetapi disebut sebagai karomah.
Firman Allah SWT :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ
Artinya:
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (QS. Al- Mu’min ayat 78)
Mukjizat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Mukjizat yang bersifat Material
Ini merupakan jenis mukjizat yang bisa disaksikan oleh kaum tempat para Nabi dan Rosul Allah SWT menyampaikan risalah melalui indera mereka. Misalnya saja adalah mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Nuh Alaihissalam yaitu berupa perahu yang mampu bertahan menghadapi gelombang yang begitu dahsyat yang pada akhirnya menyelamatkan Nabi Nuh dan para pengikutnya.
2. Mukjizat Immaterial
Ini merupakan mukjizat darii Allah SWT yang tidak dapat dilihat atau dirasakan melalui indera, akan tetapi hanya dapat diketahui dengan menggunakan akal dan pikiran. Contohnya adalah mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Baginda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berupa Al-qur’an. Dimana Al-qur’an hanya dapat dimengerti oleh mereka yang memiliki fikiran yang sehat, budi pekerti luhur, serta dapat menggunakan akalnya dengan jernih dan jujur.
Memiliki keimanan terhadap nabi dan rasul Allah adalah bagian dari rukun iman. oleh karenanya, beriman kepada Allah dan utusannya menjadi syafaat kaum muslim untuk mencapai dunia yang makmur dan surga kelak. Terutama cinta kepada Rasulullah SAW. (baca juga: keutamaan cinta kepada Rasulullah)
Apa sajakan Mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi dan Rosul-Nya?
Terdapat beberapa keistimewaan yang ada pada diri nabi Adam Alaihissalam, diantaranya :
و اذ قال ربک للملئکة انی جاعل فی الارض خلیفة قالوا اتجعل فیها من یفسد فیها و یسفک الدماء ونحن نسبح بحمدک ونقدس لک قال انی اعلم ما لا تعلمون
Artinya:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada para Malaikat: “Aku akan menciptakan seorang khalifah di bumi”. Para Malaikat berkata: “Apakah Engkau akan menciptakan orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan mengalirkan darah, sementara kami selalu bertasbih dengan memuji-Mu serta mengagungkan-Mu. Allah berkata: “Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” (QS. Al- Baqarah ayat 30)
وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيم
Artinya
“Dan telah diajarkan Nya kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia kemukakan semua kepada Malaikat, lalu Dia berfirman : Beritakanlah kepada Ku nama-nama itu semua, jika kamu adalah makhluk-makhluk yang benar. Mereka menjawab : Maha suci Engkau ! Tidak ada pengetahuan bagi kami, kecuali yang Engkau ajarkan kepada kami. Karena sesungguhnya Engkaulah yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al- Baqarah ayat 31-32)
Nabi Idris Alaihissalam merupakan keturunan keenam Nabi Adam Alaihissalam, dan ia merupakan Nabi pertama yang diangkat Allah SWT dari garis keturunan Adam Alaihissalam. Allah SWT memberikan beberapa keistimewaan kepada Nabi Idris Alaihissalam yaitu berupa kejujuran, kepandaian, kemahiran, serta kemampuan dalam menciptakan hal-hal yang dapat memudahkan kegiatan manusia, seperti ilmu perbintangan, mengenal tulisa, ilmu berhitung, ilmu menjahit, dan lain sebagainya.
Nabi Nuh Alaihissalam mendapatkan mukjizat dari Allah SWT berupa keselamatan dari adanya banjir bandang sebagai bentuk adzab dari Allah SWT bagi kaum Nabi Nuh yang mengingkari ajaran-ajaran yang dibawa oleh beliau waktu itu, dimana sebagian besar manusia binasa dan musnah dalam peristiwa tersebut, sementara Nabi Nuh dan pengikutnya yang setia bersama para binatang selamat di dalam bahtera yang mereka buat.
Nabi Hud Alaihissalam adalah utusan Allah SWT bagi kaum Add yang merupakan orang-orang hidup dalam kemewahan dan suka berfoya-foya. Nabi Hud menyerukan agar mereka (kaum Add) menyembah hanya kepada Allah SWT dan meninggalkan perbuatan syirik yang menyekutukan Allah, serta meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.
Akan tetapi banyak dari kaum tersebut yang memiliki hati yang telah mati dan sekeras batu, mereka tetap memegang teguh kesesatan dan penyimpangan, yaitu dengan menyembah berhala-berhala. Pada akhirnya Allah SWT menurunkan Adzab bagi mereka yaitu berupa badai panas yang berkepanjangan yang membuat sumur-sumur serta sumber-sumber air mengering serta banyak tanaman dan buah-buahan yang mati karenya. Lalu Allah mendatangkan awan hitam yang dikira sebagai anugrah berupa hujan bagi kaum tersebut.
Akan tetapi sebenarnya itu merupakan adzab dari Allah SWT yang berupa awan hitam yang disertai dengan badai topan dan petir yang akhirnya membinasakan kaum yang mengingkari ajaran yang dibawa Nabi Hud alaihissalam. Sementara Nabi Hus Alaihissalam dan pengikutnya dapat selamat dan berhijrah ke tempat lain.
Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada nabi Saleh Alaihissalam adalah berupa Onta betina yang lahir dari celah-celah batu sebagai tanda-tanda kebesaran dari Allah bagi kaum Tsamud, dimana Nabi Saleh Alaihissalam diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalahnya.
Allah SWT berfirman :
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya:
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Rabbmu. Unta betina Allah ini menjadi menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al- A’raf ayat 73)
Nabi Ibrahim merupakan utusan Allah SWT bagi kaum yang hidup pada zaman kekuasaan Raja Namrud bin Kan’an, dimana masyarakat dari kaum tersebut banyak yang menyembah berhala. Salah satu cara yang dilakukan oleh Nabi Nuh untuk menyadarkan kaum tersebut adalah dengan menghancurkan berhala-berhala tersebut, dan hal itulah yang membuat kaum serta raja Namrud menjadi sangat marah dan akhirnya memutuskan untuk menghukum Nabi Ibrahim Alaihissalam dengan cara membakar beliau. Dan atas kekuasaan Allah SWT, maka Nabi Ibrahimpun selamat dari panasnya api yang membakarnya.
Firman Allah SWT :
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (٦٨)قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ (٦٩)وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الأخْسَرِينَ (٧٠
Artinya:
“Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah ilah-ilah kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan itu mereka orang-orang yang paling merugi.” (QS. Al- Anbiya’ ayat 68-70)
Nabi Luth Alaihissalam merupakan utusan Allah SWT bagi kaum sodom dan Gomorrah yang memiliki perilaku seks yang menyimpang. Dan ketika Nabi Luth menyerukan agar kaum tersebut meninggalkan kebiasaan tersebut, justru Beliau mendapatkan perlakuan buruk dari kaum tersebut, yaitu mengusir Nabi Luth dan pengikutnya dari kota tempat mereka tinggal.
Allah pun menurukan adzab bagi kaum tersebut berupa gempa bumi yang dahsyat yang disertai dengan hujan batu sijjil dan angin kencang yang pada akhirnya menghancurkan dan membinasakan penduduk di kota tersebut kecuali Nabi Luth dan pengikutnya.
Mukjizat yang diterima nabi Ismail Alaihisslam dari Allah SWT adalah berupa keselamatan ketika ayahnya (Nabi Ibrahim Alaihisslam) hendak menyembelihnya sebagai kurban atas perintah Allah SWT. Ketika hendak disembelih, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba.
artikel terkait: menyembeli hewan qurban sesuai syar’i
Nabi Ishaq Alaihissalam adalah putera dari Nabi Ibrahim Alaihissalam dan adik dari Nabi Ismail Alaihissalam. Semasa hidupnya, Beliau menemani Nabi Ibrahim dalam menyampaikan dakwah. Akan tetapi istrinya yang bernama Rafqah binti Batu’il adalah seorang wanita yang mandul. Dan atas do’a yang dipanjatkan Nabi Ishaq Alaihissalam kepada Allah SWT, akhirnya Istrinya dapat menangdung dan melahirkan anak kembar yaitu ‘Iishuu yang merupakan nenek moyang bangsa Romawi dan Ya’qub yang merupakan nenek moyang Bani Israil.
Nabi Yaqub Alaihissalam adalah anak dari Nabi Ishaq Alaihissalam dan ayah dari Nabi Yusuf Alaihissalam. Nabi Yaqub dikarunia 12 orang anak, dan sebelum wafat, beliau berwasiat kepada putra-putranya, dimana hal tersebut tercantum dalam Alquran :
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ اْلمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيْهِ مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ بَعْدِي قَالُوْا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيْمَ وَإِسْمَاعِيْلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهَا وَاحِدًا وَنَحنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ
Artinya:
““Apakah kalian menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya’qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, ‘Apa yang kalian sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab, ‘Kami akan menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa, dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.” (QS. Al- Baqarah ayat 133)
Nabi Yusuf merupakan anak dari Nabi Yaqub Alaihissalam, dimana pada suatu malam, Allah memberikan mimpi kepadanya, dimana dalam mimpi tersebut, nabi Yusuf melihat sebelas bintang, bulan, dan Matahari bersujud padanya. Lalu keesokan harinya, Nabi Yusuf Alaihissalam menceritakam mimpi tersebut kepada ayahnya, lalu Nabi Yaqub Alaihissalam berkata
“Sebelas bintang adalah saudara-saudaramu. Matahari adalah ayahmu, bulan adalah ibumu. Semua akan menghormatimu, kelak kau akan jadi orang besar, maka jangan sampai saudara-saudaram tahu. Jika saudamu tahu mereka akan mencelakakanmu.”
Nabi Yusuf Alaihissalam dikaruniai Allah SWT dengan wajah yang tampan, sehingga banyak kaum wanita termasuk ibu angkatnya yaitu Ratu Zulaiha tertarik padanya. Selain itu, ia juga merupakan seorang penafsir mimpi yang handal, dimana suatu ketika Nabi Yusuf Alaihissalam pernah menafsirkan mimpi dari Raja Mesir.
Nabi Ayyub Alaihissalam adalah utusan Allah SWT yang dianggap paling sabar dalam menghadapi cobaan. Hal itu digambarkan Allah SWT dalam firmannya :
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Artinya:
“Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah). (QS. Shaad ayat 44)
Allah telah menyelamatkan Nabi Syuaib dan pengikutnya dari adzab Allah SWT yang menimpa kaum Madyan tempat beliau diutus untuk menyampaikan ajarannya, yaitu berupa badai panas, yang dilanjutkan dengan datangnya awan hitam, petir, dan gempa bumi yang menghancurkan kaum tersebut.
Allah SWT memberikan mukjizat-Nya kepada nabi Musa Alaihissalam berupa sebuah tongkat yang dapat berubah menjadi seekor ular. Atas bantuan dari Allah SWT melalui tongkat tersebut, maka Nabi Musa Alaihissalam dapat membelah laut merah sehingga beliau dan para pengikutnya dapat selamat dari kejaran Raja Fir’aun.
Selain itu, Allah SWT juga menurunkan kitab Taurat yang di dalamnya terdapat pedoman atau panduan ke jalan yang diridhoi Allah SWT secara terperinci.
Kisah Nabi Harun Alaihissalam tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Musa Alaihissalam. Allah SWT telah mengkaruniakan kemampuan bahasa yang baik kepada Nabi Harun sehingga Nabi Musa memohon kepada Allah SWT agar kakaknya tersebut mendampinginya dalam menyampaikan ajaran-ajarannya kepada bani Israil.
Nabu Zulkifli Alaihisalam merupakan anak dari Nabi Ayyub Alaihissalam yang dapat selamat dari reruntuhan bangunan rumah Nabi Ayyub yang menewaskan seluruh anak-anak beliau. Nabi Zulkifli adalah salah satu utusan Allah SWT yang terkenal dengan kesabaran serta sifat dermawannya.
Selain kitab Zabur yang diturunkan Allah kepadanya, Nabi Daud Alaihissalam juga menerima berbagai mukjizat dari Allah SWT seperti berupa kemampuan untuk mengerti bahasa burung, memiliki kecerdasan akal, memiliki suara yang merdu, serta mampu melembutkan besi dengan menggunakan tangan kosong.
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sungguh, telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya.” (QS. Saba’ ayat 10)
Allah SWT telah memberikan berbagai macam mukjizat kepada nabi Sulaiman Alaihissalam, diantaranya adalah : Allah SWT mengkaruniakan kebijaksanaan yang luar biasa kepada Beliau, Mampu berbicara dan memahami bahasa binatang, serta mampu menundukkan Jin dan angin sehingga mereka mau menuruti kehendak Beliau.
Nabi Ilyas Alaihissalam merupakan utusan Allah SWT bagi kaun Bani Israil yang gemar menyembah patung yang diberi nama Ba’al. Akan tetapi kaum tersebut mengingkari apa yang diajarkan oleh Beliau. Oleh karena itulah Allah SWT menurunkan Adzab Bagi mereka berupa kemarau yang berkepanjangan serta hujan yang tidak mampu menyentuh bumi.
Hal inilah yang membuat kaum Bani Israil insaf. Akan tetapi hal itu hanya bersifat sementara waktu, ketika rahmat Allah SWT telah datang, merekapun kembali ingkar atas rahmad dari Allah SWT tersebut. Sehingga Allah SWT kembali menurunkan adzab-Nya
Nabi Ilyasa Alaihissalam merupakan anak angkat dari Nabi Ilyas Alaihissalam, dimana Beliau diutus untuk melanjutkan dakwah sang ayah angkat bagi kaum bani Israil. Beliau termasuk hamba Allah SWT yang terbaik, dimana ia diberikan mukjizat oleh Allah SWT dapat menghidupkan orang yang telah meninggal.
Mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada nabi Yunus Alaihissalam antara lain adalah Beliau dapat selamat ketika ditelan oleh ikan paus dalam beberapa waktu ketika beliau meninggalkan kaum Asyiria di Ninawa.
Nabi Zakaria merupakan utusan Allah SWT bagi kaum bani Israil yang tinggal di Palestina. Beliau baru dikarunia keturunan ketika umurnya telah uzur. Hal ini dikarenakan istrinya yang bernama Isya adalah wanita mandul. Lalu Nabi Zakaria pun memanjatkan do’a kepada Allah SWT, dan akhirnya Allah SWT mengabulkannya dan mengirimkan nabi yahya sebagai anak atau keturunan Nabi Zakaria Alaihissalam.
Nabi yahya Alaihissalam lahir ketika ayahnya Nabi Zakaria Alaihissalam telah berusia lanjut. Allah SWT mengkarunia Yahya Alaihissalam kemampuan untuk mengetahui syariat serta memutuskan perkara manusia sejak ia masih kecil. Beliau terkenal sangat rajin dan gemar membaca.
Beliau memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan di antara manusia serta memberikan penjelasa kepada mereka tentang rahasia-rahasia agama, serta mengenalkan mereka pada jalan kebenaran dan mengingatkan mereka dari jalan kesalahan atau kebatilan.
Selain kitab Injil yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Isa Alaihissalam, Allah SWT telah memberikan berbagai macam mukjizat bagi Nabi Isa, diantaranya adalah : Beliau mampu berbicara dengan manusia lainnya ketika masih berada dalam buaian (masih bayi), Beliau lahir tanpa adanya seorang ayah, Beliau mampu membentu tanah menyerupai bentuk burung lalu meniupnya, dan tanah itupun menjadi burung.
Selain itu, Nabi Isa juga mampu menyembuhkan orang-orang yang buta, mampu menghidupkan orang-orang yang telah meninggal, serta mampu menurunkan makanan dari langit, dan Beliaupn akhirnya diangkat ke langit oleh Allah SWT ketika orang-orang Yahudi berusaha menyalibnya.
Allah telah mengutus Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wassalam sebagai Nabi penutup, jadi tidak ada lagi Nutusan Allah SWT setelah Beliau. Adapun ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam adalah untuk menyempurnakan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi-Nabi dan Rosul terdahulu.
Adapun mukjizat terbesar yang diterima oleh Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam adalah Al-Qur’an. Selain itu, Allah SWT juga telah mengkaruniakan sebuah peristiwa yang luar biasa yaitu Isra’ dan Mi’raj kepada Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam, dimana dalam peristiwa tersebut berlangsung dalam kurun waktu kuang daru satu hari. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wassalam juga memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam berbagai ilmu pengetahuan, diantaranya adalah tentang ilmu ketauhidan.
Pengutusan Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam adalah berbeda dengan Nabi-Nabi sebelumnya, dimana Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam merupakan utusan Allah SWT bagi seluruh umat, sedangkan Nabi dan Rasul yang terdahulu hanya dikhususkan untuk kaum mereka saat itu saja.
Mendidik anak adalah salah satu kewajiban orangtua yang harus dipenuhi. Dalam agama islam, anak adalah penerus, keturunan atau nasab (baca arti nasab) dari kedua orangtuanya. Anak juga diartikan sebagai hasil hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan dari suatu ikatan pernikahan yang sesuai dengan fiqih pernikahan . (baca syarat-syarat pernikahan dan rukun nikah) . Lahirnya anak kedua ini adalah fitrah dan berkah tidak hanya bagi orangtuanya saja melainkan bagi seluruh kelurganya serta memenuhi salah satu tujuan pernikahan dalam islam yakni mendapatkan keturunan untuk membangun rumah tangga yang lengkap.
Anak yang lahir tentunya membawa harapan besar bagi kedua orangtuanya dan keluarganya. Setiap keluarga pasti menginginkan anaknya kelak menjadi anak yang baik, berbakti serta sukses di dunia dan di akhirat. Sebagaimana diketahui bahwa karakter anak serta masa depan anak bisa dimulai dengan cara mengajarkan anak atau mendidik anak dengan cara yang benar dan sesuai tuntunan syariat islam. Mendidik anak sepatutnya dilakukan atas dasar agama islam sehingga orangtua penting mengetahui bagaimana melaksanakan pendidikan islam bagi anak dan bagaimana mengajarkan anak di usia dini. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini.
Pendidikan bagi anak amatlah penting karena anak dalam proses perkembangannya akan selalu belajar dan menyerap hal-hal baru yang ia dapatkan dari orangtua dan lingkungannya. Anak berhak memperoleh haknya dalam mendapatkan pendidikan walaupun anak yang didapat dari nikah siri dan diluar nikah (baca hukum hamil diluar nikah dan hukum menikah saat hamil), anak tiri (baca hak waris anak tiri) dan sebagainya tetaplah ia memiliki hak yang sama.
Agar dapat membentuk karakter anak yang baik dan sholeh atau sholehah maka orangtua harus menanamkan pendidikan islam sejak dini. Pendidikan islam yang dimaksud adalah pendidikan yang diberikan kepada seseorang atas dasar nilai-nilai dalam agama islam yang terdapat dalam Alqur’an dan hadits. Adapun pendidikan islam yang perlu diajarkan pada anak diantaranya adalah
1. Pendidikan aqidah
Pendidikan aqidah adalah pendidikan untuk menanamkan rasa ketauhidan pada anak. Pada masa perkembangannya orangtua akan senantiasa menanamkan bahwa tidak ada Tuhan lain yang patut disembah selain Allah SWT dan menyekutukan Allah SWT adalah suatu dosa besar.Pendidikan aqidah adalah salah satu upaya untuk menanamkan iman dalam diri anak sejak dini.
2. Pendidikan ibadah
Pendidikan ibadah pada anak ditanamkan dengan cara mengajarkan anak untuk melaksanakan shalat berjamaah dan shalat tepat waktu serta mengajarkan anak untuk membaca Alqur’an, berpuasa di bulan ramadhan (baca puasa ramadhan dan puasa ramadhan dan fadhilahnya) , berzakat maupun ibadah lainnya. Orangtua juga memberikan pengertian pada anak tentang pentingnya atau keutamaan ibadah-ibadah yang dilaksanakannya tersebut.
3. Pendidikan akhlak
Pendidikan akhlak adalah pendidikan yang menanmkan moral kepada anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, sopan, jujur, bertanggung jawab, ikhlas, serta memiliki sifat sifat mulia lainnya. Memang tidaklah mudah untuk menanamkan pendidikan akhlak dalam waktu singkat namun dengan konsistensi dan kesabaran serta menggunakan beberapa metode, orangtua akan mampu membentuk karakter anak yang mulia tersebut.
Agar anak dapat tumbuh sesuai dengan yang diinginkan dan dapat menyerap pendidikan yang diberikan dari orangtua maka ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar si anak. Adapun beberapa metode yang dapat digunakan dalam pendidikan agama islam diantaranya adalah :
1. Metode pembiasaan diri
Metode pembiasan diri atau habituasi adalah cara yang digunakan orangtua untuk membiasakan anaknya melakukan sesuatu misalnya untuk melaksanakan ibadah shalat fardu tepat waktu, berpuasa, belajar membaca Alqur’an pada jam-jam tertentu, berpuasa (baca tips mengajar anak berpuasa) membaca doa sebelum makan, tidur dan aktifitas lainnya. Dengan membiasakan anak melakukan hal tersebut maka sang anak lama-lama akan terbiasa dan hal tersebut akan menjadi rutinitasnya setiap hati hingga ia dewasa nanti.
2. Metode keteladanan
Metode keteladanan dapat dilaukan orangtua dengan memberikan contoh kepada anaknya baik baik dalam pendidikan aqidah, ibadah maupun pendidikan akhlak. Misalnya orangtua dapat mengajari anak shalat dengan mencontohkan gerakannya atau mengajari anak dengan mencontohkan cara pelafalannya.
Orangtua juga dapat memberi contoh perbuatan baik misalnya mengajari anaknya untuk melakukan gerakan shalat (baca cara mengajari anak sholat), memberi atau bersedekah (baca keutamaan bersedekah), bersilaturahmi (baca keutamaan menyambung tali silaturahmi) dan lain sebagainya. Sebagian besar memori anak dan pelajaran yang didapatnya adalah dengan cara mencontoh atau imitasi dari perilaku orangtua maupun orang-orang disekitarnya termasuk tonotonan di Tv. Oleh karena itu para orangtua wajib mengawasi anak terutama saat menonton TV atau melakukan aktifitas lainnya.
3. Metode pemberian pujian
Metode ini cukup efektif dilakukan pada anak terutama jika anak melakukan suatu hal baik. Berikan anak pujian jika ia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik serta dapar berperilaku sesuai ajaran orangtuanya tentunya yang sesuai dengan syariat islam. Berikan ia pujian juga jika ia mendapat nilai yang baik di sekolahnya namun jangan sekali-kali menghina atau mencaci sang anak jika ia melakukan kesalahan. Berikan ia nasihat dengan lemah lembut jika anak berbuat kesalahan.
4. Metode pemberian hukuman
Jika anak berbuat salah orangtua dapat memberikannya hukuman sebagai suatu bentuk pembelajaran agar ia tidak mengulangi kesalahannya tersebut dimasa yang akan datang. Berikan anak hukuman yang dapat membuatnya sadar akan kesalahannya namun jangan pernah menganiaya anak dengan mencaci atau menganiayanya. Memberikan hukuman atau dalam bahasa arab disebut dengan iqab adalah cara terakhir yang dapat dipilih orangtua bilamana anak sudah tidak mempan dinasehati.
5. Metode ceramah
Metode ceramah adalah salah satu metode yang paling banyak dilakukan dalam pendidikan. Rasulullah sendiri mengajarkan islam pada umatnya pertama kali dengan menggunakan metode ceramah. Dengan berceramah, orangtua dapat memberi pelajaran kepada anaknya dan menyampaikan nilai-nilai penting di dalamnya.
6. Metode tanya jawab
Anak-anak terutama anak kecil memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mereka senang mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui. Jika anak bertanya maka orangtua harus menjawabnya dengan jawaban yang baik dan dapat dimengerti oleh sang anak. Cara bertanya jawab ini juga merupakan salah satu cara yang efektif dalam pembelajaran dan termasuk cara yang dianjurkan sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 43 yang berbunyi
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (An nahl : 43)
7. Metode diskusi
Orangtua selayaknya meluangkan waktu untuk anaknya terutama untuk berdiskusi. Untuk mengajarkan anak bersifat adil, jujur dan demokratis maka orangtua dapat meberikan pelajaran kepada anaknya dengan menggunakan metode diskusi atau bermusyawarah. Dengan berdiskusi anak akan dirangsang rasa keingintahuannay dan dituntun untuk dapat memecahkan suatu persoalan.
8. Metode kisah
Metode kisah mungkin adalah salah satu cara memberikan pelajaran yang disukai oleh anak,. Pada umumnya anak-anak suka mendengarkan kisah atau dongeng dari orangtuanya. Dengan metode ini, orangtua hendaknya membacakan kisah=kisah suri tauladan yang baik kepada anaknya misalnya kisah tentang Rasul, para sahabat dan para nabi. Dari kisah-kisah keteladan itulah anak akan belajar dan oarntua selayaknya membantu sang anak untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian cara mendidik anak dalam islam yang dapat diketahui khususnya bagi para orangtua. Mendidik anak memang bukan hal yang mudah namun juga bukan tidak mungkin orangtua dapat menanmkan pelajaran dan mendidik anaknya dengan mudah berdasarkan pendidikan dalam agama islam.
Menjalankan sunnah Rasulullah adalah keharusan dari seluruh ummat islam. Hukum dari ibadah sunnah memang tidak sebagaimana hukum melaksanakan ibadah yang wajib. Akan tetapi, tentu akan sangat bernilai lebih jika seandainya sunnah-sunnah ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh umat islam.
Sebagai pengikut Rasulullah SAW, tentu saja kita menginginkan menjadi bagian dari ummatnya yang kelak akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Apa yang dilakukan Rasulullah tentu saja adalah teladan yang baik dan memiliki hikmah jika dijalankan secara konsisten. Berikut adalah penjelasan mengenai hikmah puasa Sunnah agar kita senantiasa memiliki ghiroh atau semangat menjalankannya.
Setiap perintah Allah dan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah tentu saja memiliki hikmah dan manfaat yang dapat manusia peroleh. Bukan hanya sebagai bentuk ibadah kepada Allah, namun juga dapat dirasakan manfaatnya bagi yang menjalankan. Hal ini karena islam adalah agama penerang dan penyelamat manusia. Dengan menjalankannya maka akan dapat menerangi hidup dan menghindari kesesatan.
Termasuk ketika menjalankan puasa sunnah, maka akan ada manfaat yang dapat kita peroleh. Tentu saja hikmah apa yang dijalankan setiap orang akan berbeda-beda, namun dalam menjalankan-nya ada beberapa hal yang kita rasakan bersama. Hal ini disampaikan dalam hadist sebagai berikut,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim)
Untuk itu, menjalankan ibadah puasa sunnah tentunya sebagaimana hadist di atas, akan mendapatkan banyak sekali kebaikan termasuk mampu menahan diri dan kebahagiaan lainnya yang dapat dirasakan oleh ummat islam yang menjalankannya.
Berikut adalah hal-hal yang dapat diambil hikmah ketika menjalankan ibadah sunnah. Tentu saja hikmah setiap ibadah tergantung dari penerapan ibadah masing-masing. Namun, hal ini adalah hal yang dapat dirasakan ketika menjalankannya. Berikut adalah beberapa hikmah puasa sunnah :
Puasa yang dilaksanakan dari subuh hingga adzan magrib berkumandang tentu bukan hal mudah jika kita tidak terbiasa menahan diri. Larangan saat berpuasa seperti makan dan berhubungan suami istri tentu mengajarkan agar manusia dapat mengelola emosi dan dorongan hawa nafsunya, tentu saja bukan untuk dihilangkan namun dapat dikelola dengan baik agar dapat mencapai Tujuan Hidup Menurut Islam, dan Tujuan Penciptaan Manusia dalam Islam.
Dari puasa sunnah ini dapat melatih kita agar tidak mudah terbawa emosi, amarah, dan juga hawa nafsu yang mendesak. Selain itu, berpuasa sunnah juga mengajarkan kita untuk bersabar dan tidak serta merta terbawa oleh rayuan atau godaan setan. Puasa hanya dijalankan selama kurang lebih 16 jam, sehingga kita tetap bisa makan dan minum secukupnya saat sahur dan berbuka.
Dengan berpuasa sunnah kita pun juga dapat melatih untuk hidup sederhana. Ketika berpuasa kita tidak banyak untuk membeli makanan atau minuman, dan menahan diri dari segala hal duniawi. Hal ini juga sekaligus mengajarkan kita untuk hidup berempati sosial pada lingkungan sekitar yang mungkin hidupnya lebih kurang beruntung dari kita.
Manfaat dari puasa sunnah adalah kesehatan tubuh lebih terjaga dan dapat melakukan detoksifikasi atau pengeluaran racun dalam tubuh. Hal ini tentu saja dapat membuat tubuh kita lebih fit dan sehat. Hal ini karena tubuh kita beristirahat dari segala macam makanan atau minuman yang tidak sehat serta dibatasi agar tidak banyak makan berlebihan.
Beberapa pakar kesehatan banyak merekomendasikan orang-orang yang sedang mengalami penyakit tertentu untuk melakukan puasa. Seperti penyakit diabetes, obesitas, dan lain-lain. Untuk itu, bagi Anda yang sedang berusaha menjaga kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit, puasa sunnah dapat membantu hal tersebut terselesaikan.
Jenis puasa sunnah sangat banyak. Jika dilakukan terus menerus maka hal ini akan menambah keistiqomah kita dalam beribadah dan juga melaksanakan perintah-perintah Allah lainnya. Jika terbiasa dilakukan tentu saja akhirnya menjadi suatu akhlak atau moral dan keistiqomahan beribadah dapat kita terus tuju.
Ketika ibadah sunnah ini dijalankan terus menerus dan sebaik-baiknya maka akan ada manfaat yang terus mengalir dan kita dapatkan. Hal ini tentu akan menambah kenikmatan kita menjadi bagian dari ummat Rasul. Kita tidak akan pernah mendapatkan kenikmatan menjadi ummat rasul jika kita tidak pernah menjalankannya. Untuk ibadah sunnah dapat membuat kita semakin bermakna dan nikmat menjadi ummat Rasulullah SAW.
Setelah mengetahu nikmat dan manfaat atau hikmah yang dirasakan jika melakukan ibadah puasa, berikut adalah jenis puasa sunnah yang dapat kita amalkan.
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)
Puasa senin kamis dilakukan setiap hari senin dan. Puasa Senin Kamis walaupun adalah puasa sunnah, namun sangat dianjurkan karena termasuk sunnah muakad. Keutamaan Puasa Senin Kamis tentu sangat membantu kita untuk mengatur pola hidup sehat, pola hidup sederhana, dan membiasakan lebih sering untuk menahan hawa nafsu.
“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari)
Puasa daud dilakukan selang satu hari. Disebut puasa Daud karena Nabi Daud pernah melakukannya dan Rasulullah SAW Muhammad melakukannya juga. Tentu sangat banyak Keutamaan Puasa Daud apabila ummat islam mau menjalankannya.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari)
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa ‘Arofah? Beliau menjawab, ”Puasa ‘Arofah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim)
Puasa arafah dilaksanakan saat akan masuk waktu jamaah haji di padang arafah. Keutamaan Puasa Arafah sekaligus mendoakan para jamaah haji yang ada di padang Arafah agar selamat dan mendapatkan keberkahan hajinya.
Semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa sunnah dalam keseharian kita dan secara konsisten atau istiqamah mendapatkan hikmah dari amalan yang kita lakukan.
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلۡقَيُّومُۚ
لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ۬ وَلَا نَوۡمٌ۬ۚ لَّهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۗ
مَن ذَا ٱلَّذِى يَشۡفَعُ عِندَهُ ۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىۡءٍ۬ مِّنۡ عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ
وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَۖ
وَلَا يَـُٔودُهُ ۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡعَظِيمُ
Bismillahirrahmanirrahiim
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bi maa syaa-a. Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Artinya:
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Demikianlah lafadz serta terjemahan dari Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 255 atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Ayat Kursi. Ayat tersebut diturunkan di Madinah pada suatu malam setelah peristiwa hijrah, dimana karena kemuliaan serta kebesaran firman Allah Ta’alaa tersebut hingga pada saat diturunkan beribu-ribu malaikan turut serta mengiringinya.(Baca : Doa Mustajab agar Keinginan Tercapai)
Muhammad Bin Al-Hanafiyah telah meriwayatkan bahwasannya ketika ayat tersebut diturunkan, seluruh berhala yang ada di bumi ini berjatuhan; para malaikat bersujud mengiringinya; mahkota-mahkota para pembesar saling berjatuhan; para penguasa menjatuhkan wajah-wajah mereka ke bumi; dan para syaitan berlarian, bertabrakan, kepanasan, dan merasa ketakutan.(Baca : Doa di Pagi Hari Dalam Islam)
Lalu mengapa ayat tersebut dinamakan ayat Kursi?
Terdapat perbedaan dari para ulama dalam memaknai nama “KURSI”, akan tetapi sebenarnya perbedaan-perbedaan tersebut adalah saling menguatkan pendapat satu dengan yang lainnya. Adapun pendapat-pendapat tersebut adalah :
Dari makna-makna tersebut bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwasannya makna dari kata “KURSI” pada ayat Kursi adalah merupakan suatu pondasi kebijakan atau hukum-hukum Allah SWT, serta sebagai sebuah simbol dari kekuasaan yang dimiliki-Nya. Dan dengan turunnya ayat tersebut, maka akan dapat memberikan petunjuk atas sifat-sifat Ketuhanan Allah SWT secara mutlak.(Baca : Dasar Hukum Islam)
Berikut keutamaan ayat kursi, diantaranya :
1. Ayat kursi merupakan ayat yang paling agung dalam Al-Qur’an,
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berikut :
عن أُبي هو ابن كعب أن النبي – صلى الله عليه وسلم – سأله أي آية في كتاب الله أعظم قال: الله ورسوله أعلم فرددها مرارا ثم قال: آية الكرسي قال” ليهنك العلم أبا المنذر والذي نفسي بيده إن لها لسانا وشفتين تقدس الملك عند ساق العرش (وقد رواه مسلم .. وليس عنده زيادة والذي نفسي بيده إلخ
Artinya:
“Dari Ubay yaitu bin Ka’ab, sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bertanya kepadanya tentang ayat apakah yang paling agung dalam Kitabullah, beliau menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau ulang pertanyaannya beberapa kali. Kemudian dia menjawab, “Ayat kursi.” Maka beliau mengatakan, “Selamat bagi anda wahai Abu Mundzir dengan ilmu anda. Demi yang jiwaku yang ada di tangan-Nya. Sesungguhnya (ayat Kursi) mempunyai mulut dan dua bibir yang disucikan para Malaikat di kaki Arsy.” (HR. Muslim)
Dari Abu Dzar Radhiallahu Anhu, bahwasannya ia pernah bertanya kepada Rosulullah “Wahai Rasulullah, (ayat) apakah yang paling agung yang diturunkan kepada anda?” Beliau menjawab, “Ayat kursi ‘Allahu lailaha illa huwal hayyul Qayyum.” (HR. An-Nasai)
Dan keagungan yang dimiliki ayat Kursi adalah melebihi langit dan bumi.Amalan Rasulullah Sebelum Tidur adalah dengan membaca ayat kursi.(Baca : Manfaat Membaca Al Qur’an bagi Ibu Hamil)
Suatu ketika Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah berkata kepada Abu Dzar
“perbandingan langit yang tujuh dan bumi yang tujuh dengan ayat kursi itu bagaikan lingkaran yang diletakkan dipadang luas. Bumi dan langit ibarat lingkaran kecil dan ayat kursi adalah padang luas membentang yang tidak berujung. Perbandingan langit yang tujuh di gabung dengan bumi yang tujuh dan kursi disatu sisi dengan Arsyullah disisi lain bagaikan lingkaran dit engah padang luas. Keutamaan Arsyullah dengan Kursi seperti keutamaan padang luas dengan lingkaran kecil.”
2. Ayat Kursi merupakan ayat yang paling diberkahi
Sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam:
“Ayat kursi merupakan ayat yang diberkahi, tidak ada yang membukakan kesulitan, menyingkirkan bencana dan menghilangkan kesedihan lebih cepat daripada ayat kursi.“ (HR. Imam Abu hamid Bin Muhammad Al-Gozhali).(Baca : Cara Menghindari Syirik)
3. Ayat kursi merupakan penghulu Al-Qur’an
Sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam:
“Segala sesuatu pasti ada yang lebih unggul dan lebih tinggi. Sesungguhnya yang lebih unggul dan lebih tinggi dari Al-Quran adalah Surat Al-Baqarah. Dan di dalam Surat Al-Baqarah ada ayat yaitu Penghulu Ayat-Ayat Al-Quran, dialah Ayat Kursi.” (Baca : Doa Agar Cepat Hamil Menurut Islam)
4. Ayat kursi merupakan ayat yang paling utama dan mulia
Dimana ayat tersebut memiliki isi dan kandungan yang sangat mengagumkan yang ditunjukan dengan diturunkannya ayat kursi dengan pengawalan beribu-ribu malaikat. Dan ketika seseorang membaca ayat tersebut, maka para malaikat akan datang mendengarkan dan memberikan hormat kepadanya.(Baca : Zikir Sebelum Tidur)
Dari Rabiah bin Harits berkata Rasulullah saw ditanya:
” Wahai Rasul surat Al-Quran mana yang paling utama ? Rasulullah saw menjawab ” Surat yang di dalamnya disebut Al-Baqarah. Beliau ditanya lagi” Ayat mana dari Surat Al-Baqarah yang paling utama ? Rasulullah saw menjawab ” Ayat Kursi dan akhir surat Al-Baqarah yang turun langsung dari bawah Arsy” (Baca : Cara Menghilangkan Stress Dalam Islam)
5. Ayat kursi merupakan ayat pembuka bagi segala kesusahan
Dimana ketika Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam tidak pernah berhenti berdzikir dengan ayat kursi, maka banyak kemenangan yang telah dicapai dalam peperangan serta telah banyak sekali pintu-pintu kemudahan telah dibukakan oleh Allah SWT bagi Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam.(Baca : Doa Mujarab Untuk Dagang)
Rasulullah pernah bersabda
“barangsiapa yang belajar Ayat Kursi dan tahu hak-haknya Allah akan membuka 8 pintu syurga untuknya, masuk pintu yang mana saja dipersilahkan “
6. Dalam tauhid Uluhiyah, Ubudiyah dan Rububiyah, ayat kursi merupakan ayat untuk menyucikan Allah, dan bagi mereka yang mengamalkannya, maka Allah akan mensucikan mereka.
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:
“Demi Zat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya sesungguhnya Ayat Kursi ini mempunyai 1 lidah dan 2 bibir. Para malaikat yang menjaga Arsy senantiasa menyucikannya “. ( H.R. At-Tirmidzi )
Mereka yang gemar membaca ayat kursi sama artinya dengan memperdalam ilmu tauhid.
Mengapa? Karena di dalam ayat tersebut terdapat kalimat tauhid “Laa Ilaaha Illaa Huwa.” Orang-orang yang memiliki tauhid yang baik, maka baginya adalah jaminan masuk surga.(Baca : Ilmu Tauhid Islam)
Sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
“Sesungguhnya Allah berfirman ” Kaliamat laa ilaaha illallah adalah perlindungan-Ku, barangsiapa yang masuk dalam perlindungan-Ku dia akan selamat dari siksa-Ku”
8. Sebagai pertolongan bagi umat muslim
Dengan mengamalkan atau membaca ayat kursi sesudah Shalat Wajib atau sholat sunnah, maka Allah SWT akan datang untuk memberikan pertolongan ketika seseorang sedang dalam kesulitan, yaitu dengan menghilangkan kesulitan-kesulitan tersebut dengan membaca Doa Mustajab untuk Menghadapi Ujian dan kesulitan. Selain itu, Allah SWT juga akan melindungi serta membebaskan mereka yang mengamalkan ayat tersebut dari segala hal yang tidak mereka inginkan seperti Cara Menghindari Pelet dan Cara Menangkal Ilmu Hitam.
9. Sebagai perlindungan bagi hamba-hambaNya
Allah menjanjikan perlindungan serta pengamanan bagi mereka yang membaca ayat kursi, sehingga mereka dapat terhindar dari segala bentuk kejahatan, terutama gangguan yang berasal dari jin dan syaitan seperti proses Ruqyah dengan membaca ayat kursi..(Baca : Cara Agar Keinginan Cepat Terkabul Dalam Islam)
Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi” (HR. Al-Bukhari)
10. Ayat kursi memberikan banyak manfaat
Seperti dalam hal pengobatan, dan bahwasannya Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
“Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi ketika melakukan pengobatan bekam, maka manfaatnya sungguh sangat besar, 2 kali dibandingkan bekam biasa tanpa dibacakan Ayat Kursi.”
11. Menghapus keburukan
Dengan mengamalkan ayat kursi, maka segala macam keburukan akan terhapus, dan para malaikat akan diutus Allah SWT untuk mencatat segala bentuk kebaikannya serta menghapus semua keburukannya hingga keesokan harinya.(Baca : Hikmah Beriman Kepada Malaikat)
12. Mereka yang membaca ayat kursi akan dapat membentengi dirinya sendiri
Sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bahwasannya Allah SWT telah berfirman
“‘ Laa ilaaha illallah adalah benteng-Ku. Barangsiapa yang membacanya, dia masuk kedalam benteng-Ku. Dan barangsiapa yang masuk dalam benteng-Ku maka dia akan aman dari siksa-Ku”
13. Penuh dengan karomah
Allah SWT juga akan melimpahkan karomah bagi mereka yang membaca ayat kursi, yang dengan karomah tersebut maka akan terangkat derajatnya dan banyak orang yang akan mengaguminya.(Baca : Kedudukan Wanita Dalam Islam)
14. Berfikir secara logis (dalam hal agama)
Bagi mereka yang membaca ayat kursi, Allah SWT telah menjanjikan bahwa mereka akan dapat melihat segala sesuatu dimana kebanyakan orang tidak dapat melihatnya. Dengan kata lain, mereka yang mengamalkan ayat kursi akan dapat memahami gejala-gejala alam yang orang lain tidak ketahui.(Baca : Keutamaan Ayat Seribu Dinar)
Jadi dengan begitu Ayat kursi mampu menjadi pegangan Dasar Hukum Islam di dalam ma’rifatullah sehingga bagi mereka yang banyak membacanya akan dapat memahami kejadian-kejadian di luar logika manusia.(Baca : Keutamaan Surat Al-Kafirun)
15. Terdapat nama-nama Allah
Di dalam ayat kursi terkandung nama-nama Allah SWT yang tidak termuat dalam ayat Al-Qur’an yang lainnya dan merupakan representasi atas seluruh nama-Nya yang lain.
Memudahkan sakaratul maut
Dengan mengamalkan ayat kursi, maka Allah akan menghadirkan sesuatu yang diinginkan yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Dan Allah akan memudahkan sakaratul maut bagi mereka yang membacanya.(Baca : Tanda-Tanda Khusnul Khotimah)
17. Terdapat izmul Azham
Di dalam ayat kursi terkandung izmul Azham yang apabila diamalkan, maka Allah SWT akan mengabulkan do’anya serta memberikan apa yang ia minta. Dengan begitu, maka Ayat kursi merupakan senjata yang ampuh dalam memenuhi kebutuhan maupun hajat lainnya.(Baca : Doa Agar Dicintai Orang yang Kita Cintai Dalam Islam)
18. Kesejahteraan dalam hidup
Mereka yang mengamalkan ayat kursi yaitu dengan membacanya, maka Allah SWT akan memberikan kesejahteraan hidup baginya, terutama kesejahteraan di hari akhir kelak.(Baca : Keutamaan Surat Al Mulk)
19. Ayat kursi merupakan ayat 1000 berkah
Dimana dengan membacanya maka akan dapat mendatangkan 1000 berkah, 1000 rahmat, serta 1000 kebaikan. Sebagaimana sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam “Jangan kamu tinggalkan membaca Ayat Kursi karena dalam setiap hurufnya ada 1000 berkah dan 1000 rahmat.” (Baca : Keutamaan Doa Kanzul Arasyi)
20. Manusia yang diutamakan (dimuliakan)
Dalam kitab Al- Faidh Al- Qudsi menyebutkan bahwa “Barangsiapa yang melanggengkan Ayat Kursi maka dia akan menjadi manusia yang terpilih, diutamakan dan dimuliakan oleh masyarakat, juga disisi Allah swt, di dunia dan akhirat.(Baca : Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam)
21. Membuat lahir dan batin tenang
Dengan banyak mengamalkan ayat kursi, maka akan membuat bathin dan Jiwa Tenang serta rumah menjadi lebih aman. Sehingga segala bentuk kejahatan baik yang datangnya dari manusia maupun dari golongan jin dan syaian akan pergi menjauh karena takut.(Baca : Keutamaan Ar Rahman)
22. Allah akan memberikan kelebihan-kelebihan yang bagi siapa saja yang membaca ayat kursi
Sebagaimana sabda Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam:
“Allah memberika wahyu kepada Nabi Musa as ” Bacalah Ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu. Sungguh barangsiapa yang membacanya Allah akan membuat hatinya menjadi hati orang yang bersyukur, lisannya menjadi lisan orang yang selalu berzikir, pahalanya seperti pahala yang diberikan kepada para Nabi, dan amalnya seperti amal Shiddiqi.”
Keutamaan lainnya dari ayat kursi adalah :
Kehidupan di dunia tentunya tidaklah panjang. Dunia akan berakhir dan semua yang ada di dunia ini akan hancur. Untuk itu, segala yang ada di dunia ini tidak lain hanyalah berupa ujian dan cobaan yang Allah berikan untuk mengetahui hamba-hambanya yang bertaqwa dan tidak.
Sering kali manusia lupa bahwa hidupnya di dunia sementara. Padahal manusia memiliki tugas untuk mencapai Tujuan Hidup Menurut Islam , Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Penciptaan Manusia , yang diusahakan oleh manusia. Terkadang timbul pemikiran seakan-akan manusia selalu hidup di dunia padahal semuanya akan berakhir dan yang kekal hanyalah kehidupan di akhirat.
Untuk itu, sejatinya yang ada di dunia ini adalah ujian untuk manusia. Tidak ada yang kekal dan seluruhnya baik suka ataupun duka akan Allah minta pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Lantas bagaimana kehidupan akhirat semuanya bergantung kepada bagaimana manusia bisa menghadapi ujian yang ada selama hidup.
Setiap ujian Allah sampaikan pasti ada jalan keluarnya. Yang buruk tidak selalu buruk begitupun yang baik tidak selalu baik. Untuk itu, dalam ujian juga sebagai manusia kita membutuhkan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT.
Ada banyak doa yang bisa kita panjatkan misalnya saja Doa Mandi Haid , Doa Menguburkan Jenazah, Doa Puasa Ramadhan, Keutamaan Doa Nurbuat , dan Keutamaan Doa Kanzul Arasyi.
Begitupun doa untuk menghadapi ujian dan meminta kesabaran di dunia. Berikut adalah fungsi doa dalam kita menghadapi ujian kehidupan di dunia.
[box title=”” align=”center“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS Al Baqarah : 186)[/box]
Banyak keutamaan saat melakukan doa untuk menghadapi ujian. Dengan berdoa manusia akan terjauh dari rasa putus asa karena dihadapannya masih ada Allah SWT yang membantu dan memberikan kasih sayangnya. Dengan berdoa kita akan selalu mengingat sebagaimana ayat di atas bahwa Allah akan mengabulkan segala permohonan hambanya yang memohon kepada Allah asalkan mereka meyakini Allah dan berada di jalan kebenaran.
Untuk itu orang-orang beriman akan selalu optimis dalam menghadapi ujian dan tidak ada keraguan akan pertolongan Allah walaupun dari jalan yang tidak disangka sangka.
[box title=”” align=”center“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).” (QS An Naml : 62)[/box]
Dengan berdoa maka kita akan selalu mengingat Allah dan mendekatkan diri kepada Allah. Orang-orang yang merasa hidupnya merasa dalam ujian dan membutuhkan bekal kehidupan akhirat sakan selalu membutuhkan Allah.
Untuk itu, berikut adalah doa yang bisa dipanjatkan saat menghadapi ujian.
[box title=”” align=”center“Robbanaa Afrigh Alainaa Shobron, wa Tsabbit Aqdaamanaa, wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin.”Artinya: “Ya Tuhan, limpahkan kesabaran pada hati dan diri kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami dari orang-orang kafir.”[/box]
Doa yang lain adalah:
[box title=”” align=”center Allahummaj-‘alnii syakuuran, waj-‘alnii shabuuran, waj-‘alnii fii ‘ainii shaghii-ran, wafii a’yunin-naasi kabiiran. Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersyukur kepada-Mu, sabar menerima cobaan-Mu. Ya Allah, jadikanlah aku kecil dalam pandanganku sendiri, tetapi besar dalam pandangan orang lain.”[/box]
Di dalam Al-Quran dijelaskan banyak hal mengenai ujian terhadap manusia. Allah menyampaikan berulang-ulang bahwa manusia sejatinya sedang diuji dan kelak manusia akan mendapatkan balasan atas apa yang dilakukannya di dunia. Bahkan nabi-nabi terdahulu pun selalu mendapat ujian dan cobaan yang keras, dan mereka diperintahkan untuk bisa memberikan teladan kepada manusia untuk bisa menghadapi berbagai cobaan tersebut.
Berikut adalah ayat-ayat Allah mengenai ujian hidup terhadap manusia.
[box title=”” align=”center“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS Al-Baqarah : 214)[/box]
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa ujian adalah sebuah keniscayaan dalam hidup. Manusia bisa mendapatkan ujian dalam berbagai bentuk. Hal ini terjadi di setiap zaman kehidupan manusia, yang berbeda hanyalah konteks ujian dan tantangan kehidupannya saja. Di sisi yang lain, manusia harus bisa survive dan bersabar untuk menghadapi berbagai goncangan dalam hidupnya.
Misalnya saja ujian kehidupan di masyarakat satu bisa berupa kekeringan, kelaparan, sedangkan di masyarakat lain bisa jadi tidak ada kelaparan dan kekeringan tetapi terjadinya ujian pemikiran yang memprogandakan kehidupan bebas tanpa Tuhan. Semuanya bergantung kepada masalah yang ada di masing-masing masyarakat dan diri masing-masing manusia.
[box title=”” align=”center“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.(QS Al-Anfal : 28)[/box]
Apa yang manusia cintai sejatinya adalah ujian kehidupan. Sejauh apa kita mencintainya dan apakah sampai kepada meninggalkan perintah Allah? Contohnya seperti harta dan anak-anak yang dimiliki adalah ujian. Setiap manusia pasti bahagia memiliki harta dan anak-anak. Semua itu tentu adalah ujian, apakah fokus kita hanya pada tujuan tersebut atau justru menjadikan harta dan anak-anak sebagai bekal untuk ke akhirat.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS Al Baqarah : 155)
Hal ini disampaikan kembali dalam ayat di atas bahwa ketakutan, kelaparan, kemiskinan, harta, dan jiwa adalah hal-hal yang menjadi ujian. Sering kali ada manusia yang meninggalkan kehidupan akhirat demi mengejar hal tersebut, bahkan menjadikannya sebagai tujuan utama. Sedangkan orang-orang yang bersabar menjalani kehidupan dunia dengan kesederhanaan, ketaqwaan, dan perasaan tawaqal menyerahkan kepada Allah SWT.
[box title=”” align=”center“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS Al Anbiya : 21)[/box]
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa setiap baik dan buruk adalah ujian. Oleh karena itu dibutuhkan banyak doa untuk menghadapi ujian. Hakikatnya di dunia ini tidak ada yang abadi. Yang buruk maka hal ini menjadi ujian apakah orang tersebut bisa bersabar sedagkan yang baik tentu menjadi ujian apakah orang tersebut akan berlaku sombong dan angkuh. Semuanya memiliki nilai masing-masing di hadapan Allah dan baik buruk semuanya dihadapan Allah adalah yang paling bertaqwa.
Semoga, dengan berdoa kita selalu dapat meningkatkan kualitas keimanan kita terhadap Rukun Iman, Rukun Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, Akhlak Dalam Islam, dan Cara Meningkatkan Akhlak Terpuji.
Doa seorang ibu adalah doa yang selalu dinanti anak-anaknya dan doa yang mujarab. Hal ini karena seorang ibu memiliki banyak keutamaan yang tentunya Allah mengangkat derajat tinggi seorang ibu yang telah berjuang keras dan berjihad untuk membesarkan anak-anaknya dengan ilmu dan kasih sayang.
Akan tetapi ada yang berbeda dengan Doa dari ibu. Doa ibu tentu saja berbeda dengan doa yang dipanjatkan oleh orang lain yang bukan merupakan orang tua atau bagian terpenting dalam hidup kita. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadist bahwa, “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi.” (HR Abu Daud)
Untuk itu, sangat logis dan rasional jika seorang anak diminta untuk selalu berbakti kepada orang tuanya dan memberikan yang terbaik untuk orang tua yang telah membesarkannya. Hal ini karena orang tua khususnya ibu telah berjasa besar untuk diri kita sehingga bisa memiliki kedewasaan hingga kini.
Di dalam Al-Quran dan informasi dari hadist banyak dijelaskan mengenai keutamaan orang tua khususnya ibu. Keutamaan-keutamaan inilah yang membuat doa seorang ibu menjadi doa mujarab dan doa yang memiliki keistimewaan. Untuk mendapatkan doa seorang ibu, tentu saja kita harus membuat agar ibu benar-benar mendoakan yang terbaik dan berasal dari perasaan yang paling mendalam dari hatinya. Jangan sampai kita membuat ibu kita berdoa hal keburukan atau mengatakan hal yang buruk pada diri kita.
Al-Quran dan Sunnah Rasulullah telah mengajarkan banyak hal tentang keutamaan seorang Ibu. Keutamaan ini yang harus dipahami dan kita ambil hikmahnya. Berikut adalah penjelasannya beserta dalil-dalil yang ada mengenai sebab keutamaan doa seorang ibu.
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS : Al-Ahqaaf : 15)
Allah memerintahkan manusia untuk senantiasa berbuat baik kepada orang tua khususnya ibu yang telah mengandung. Mengandung selama 9 bulan, memberikan asi, dan membesarkan seorang anak bukanlah hal yang mudah melainkan membutuhkan banyak pengorbanan dan perjuangan yang besar. Untuk itu, betapa kita seorang anak yang durhaka dan berdosa ketika tidak menghiraukan ibu apalagi berbuat baik terhadap ibu.
Untuk itu, kewajiban seorang anak agar mendapat doa yang terbaik dari ibu adalah senantiasa mendoakan kebaikan pula dan menyenangkan hati ibu-nya agar merasakan kebahagiaan. Tentu hal ini akan memberikan dampak yang baik bagi keluarga.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS : Luqman : 14)
Ibu telah melahirkan anak-anaknya dengan susah payah dan memberikan ASI selama 2 tahun. Hal ini disampaikan oleh Allah bahwa kita wajib untuk berbuat baik dan tidak menyia-nyiakan orang tua selagi masih ada di dunia. Doa seorang ibu yang memiliki keistimewaan ini membuat kita tentunya akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Untuk itu, sangat mahal doa seorang ibu, khususnya ibu yang benar-benar memberikan kita pendidikan terbaik.
“Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR Bukhari dan Muslim)
Ibu memiliki keutamaan yang berkali lipat sebagaimana Rasulullah sebut namanya sebanyak 3 baru kemudian ayah. Hal ini menunjukkan bahwa ibu benar-benar memiliki keutamaan yang luar biasa dan membuat kita bisa mendapatkan doa terbaiknya yang mustajab dihadapan Allah SWT.
Untuk itu, mendapatkan doa terbaik seorang ibu hendaknya kita memanjatkan terus doa untuknya, berbuat yang menyenangkan hatinya serta tidak menyakiti hati ibu. Banyak sekali orang-orang yang sering kali melupakan ibu saat dirinya sudah sukses dan berkembang. Padahal, dibalik kesuksesan seorang ibu dan kesuksesan diri kita ada seorang ibu yang benar-benar mendukung dan memberikan banyak pengorbanan untuk kita.
Ada banyak kisah anak durhaka tentang, anak yang melawan dan bersikap sombong terhadap ibunya sendiri. Untuk itu, kisah ini tentu bisa diambil hikmah tersendiri sebagai Pendidikan Anak Dalam Islam dan Keutamaan Mendidik Anak Perempuan Secara Islami yang bisa diajarkan pada anak-anak nantinya.
Seorang ibu, karena telah banyak membesarkan, menyusui, dan mendidik anak-anaknya memiliki kekuatan batin dan perasaan pada anak-anaknya. Untuk itu, seorang ibu biasanya benar-benar mengerti dan memahami apa yang terjadi pada anaknya karena memiliki ikatan yang sangat kuat pada anak-anaknya. Untuk itu, doa seorang ibu biasanya benar-benar berasal dari penghayatan dan perasaan yang paling dalam bukan hanya sekedar di mulut saja.
Hal ini yang menjadi keutamaan doa seorang ibu, karena doanya bisa membuat kita benar-benar terdorong dan termotivasi untuk mendapatkan yang terbaik. Untuk itu, bersyukurlah bahwa ibu selalu mendoakan yang terbaik dan mencegah anak-anaknya untuk gagal. Dan bersyukur lagi jika seorang ibu yang selalu mendoakan anaknya untuk kebaikan di dunia dan akhirat, serta selalu mengajarkan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman.
Nama : Nizamra binti Masdar
Jawatan : Pembantu Tadbir (Perkeranian/Operasi)
Unit Pasca Siswazah, Pejabat Akademik
Fakulti Komputeran,
Universiti Teknologi Malaysia
Johor Bahru, Johor.