Eid Mubarak

Hope it is not to late to wish all Muslims Eid Mubarak.  In Malay it is called Hari Raya Aidil Adha, Hari Raya Haji or Hari Raya Qurban.  The name of Hari Raya Haji is given in conjunction with the Pilgrimage season and for the meaning of Hari Raya Qurban, kindly read the following text taken from the Human Appeal Australia Website.

Qurban

The word udhiyah means an animal of the ‘an’aam class (i.e., camel, cow, sheep or goat) that is slaughtered during the days of Eid al-Adha because of the Eid and as an act of worship, intending to draw closer to Allaah thereby.

This is one of the rituals of Islam prescribed in the Book of Allaah and the Sunnah of His Messenger (peace and blessings of Allaah be upon him), and according to the consensus of the Muslims.

Allaah says (interpretation of the meaning): “Therefore turn in prayer to your Lord and sacrifice (to Him only)” [al-Kawthar 108:2]

It was narrated in Saheeh al-Bukhaari (5558) and Saheeh Muslim (1966) that Anas ibn Maalik (may Allaah be pleased with him) said: “The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) sacrificed two white rams speckled with black. He slaughtered them with his own hand, said ‘Allaahu akbar’ and put his foot on their necks.”

It was narrated from al-Baraa’ ibn ‘Aazib (may Allaah be pleased with him) that the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: “Whoever offers a sacrifice after the prayer has completed his rituals (of Eid) and has followed the way of the Muslims.” Narrated by al-Bukhaari, 5545.
The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) offered sacrifices, as did his companions (may Allaah be pleased with them).

read more https://www.humanappeal.org.au/qurban/qurban

Pantun Menua

PANTUN KITA SUDAH BERUBAH…

Menantu tuk penghulu
jual manisan lebah
masa terus berlalu
kita banyak berubah

Mak beli bedak
beli hari selasa
dulu kita budak
kini sudah dewasa

Bapa Siti Hajar
pergi tabur baja
dulu kita belajar
kini sudah kerja

Suami Kak Marina
kerja menjual arang
dulu anak teruna
sekarang suami orang

Sepuluh ekor kera
hitam macam arang
dahulu anak dara
sekarang isteri orang

Makan pulut tanak
makan dengan Gayah
dahulu jadi anak
sekarang jadi ayah

Kakak perut senak
senak rumah Mak Cu
dahulu dukung anak
sekarang dukung cucu

Pergi memburu kijang
terpijak anak katak
dahulu rambut panjang
sekarang kepala botak

Isteri orang Maran
suami orang Iban
dahulu rambut karan
kini rambut beruban

Tanam pokok cabai
bawah pokok keranji
dahulu abang lebai
sekarang abang haji

Isteri Datuk Mehat
suka ungkit- ungkit
dahulu badan sehat
sekarang dah mula sakit2

Dari Sungai Batu
pergi Dusun Tua
dulu jadi menantu
sekarang jadi mentua

Seluruh badan basah
terjun kolam renang
dahulu sangat susah
sekarang sudah senang

Rehat dalam bangsal
rehat dengan Busu
dahulu gigi asal
sekarang gigi palsu

selamat meniti hari tua
Macam sesuai je untuk kita semua:

 

FROM: SA (WA TI8283)

Siapa itu Melayu


Melayu itu orang yang bijaksana
Nakalnya bersulam jenaka
Budi bahasanya tidak terkira
Kurang ajarnya tetap santun
Jika menipu pun masih bersopan
Bila mengampu bijak beralas tangan.

Melayu itu berani jika bersalah
Kecut takut kerana benar,
Janji simpan di perut
Selalu pecah di mulut,
Biar mati adat
Jangan mati anak
Melayu di tanah Semenanjung luas maknanya:
Jawa itu Melayu,
Bugis itu Melayu,
Banjar juga disebut Melayu,
Minangkabau memang Melayu,
Keturunan Acheh adalah Melayu,
Jakun dan Sakai asli Melayu,
Arab dan Pakistani, semua Melayu,
Mamak dan Malbari serap ke Melayu,
Malah muallaf bertakrif Melayu
(Setelah disunat anunya itu)
Dalam sejarahnya
Melayu itu pengembara lautan
Melorongkan jalur sejarah zaman
Begitu luas daerah sempadan
Sayangnya kini segala kehilangan
Melayu itu kaya falsafahnya
Kias kata bidal pusaka
Akar budi bersulamkan daya
Gedung akal laut bicara
Malangnya Melayu itu kuat bersorak
Terlalu ghairah pesta temasya
Sedangkan kampung telah tergadai
Sawah sejalur tinggal sejengkal
Tanah sebidang mudah terjual
Meski telah memiliki telaga
Tangan masih memegang tali
Sedang orang mencapai timba
Berbuahlah pisang tiga kali
Melayu itu masih bermimpi
Walaupun sudah mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri
Berkelahi cara Melayu
Menikam dengan pantun
Menyanggah dengan senyum
Marahnya dengan diam
Merendah bukan menyembah
Meninggi bukan melonjak
Watak Melayu menolak permusuhan
Setia dan sabar tiada sempadan
Tapi jika marah tak nampak telinga
Musuh di cari ke lubang cacing
Tak dapat tanduk telinga dijinjing
Maruah dan agama dihina jangan
Hebat amuknya tak kenal lawan
Berdamai cara Melayu indah sekali
Silaturahim hati yang murni
Maaf diungkap sentiasa bersahut
Tangan dihulur sentiasa disambut
Luka pun tidak lagi berparut
Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan
Selagi yang ada sanggup diberikan
Sehingga tercipta sebuah kiasan:

Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran
Bagaimanakah Melayu abad kedua puluh satu
Masihkah tunduk tersipu-sipu?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan
Jadilah bangsa yang bijaksana
Memegang tali memegang timba
Memiliki ekonomi mencipta budaya
Menjadi tuan di negara merdeka.
– Usman Awang

Jumuah Prayer

  • O you who believe! When the call is proclaimed for the Salat on Friday (Jumuah Prayer), come to the remembrance of Allah talk and Salat and leave off business (and every other thing). That is better for you if you did but know!
  • Then when the Jumuah Salat is ended, you may disperse through the land, and seek the bounty of Allah and remember Allah much: that you may be successful. (Al-Jumu’ah 62: 9,10; P760)

Nobody is More Persuasive than a Good Listener – Dale Carnegie


1443867933124-1481903043

 

  1.  I had listened intently.  I had listened because I was genuinely interested.  And he felt it. Naturally, that pleased him. That kind of listening is one of the highest compliments we can pay anyone.  And so i had him thinking of me as a good conversationalist when in reality I had been merely a good listener and had encoursaged him to talk.  (P79)
  2. No one can possibly know everything. Listening to others is the single best way to learn. (P82)

Step Outside Yourself to Discover What’s Important to Someone Else – Dale Carnegie

1443867933124-1481903043

Dale Carnegie. 1993. The Leader in You.  New York:  Pocket Books

  1. I wanted a private secretary last year, and I put an ad in the paper under a box number.  I bet I got three hundred replies…. But one woman was smart.  She didn’t talk about what she wanted.  She talked about what I wanted. … Her letter read like . this, “…I have had fifteen years experience…”  She then went on to tell about the important men she had worked for… A woman like that has the business world at her feet. (P67)
  2. Look at things from other person’s point of view.  It’s the single most important key to getting along in the world.  (P69)
  3. The basic principle – always try to look at things from the other person’s perspective – applies just as well. (P70)
  4. The highly competitive retailing industry has really been the leader in seeing the world from the customer’s point of view. (P71)
  5. If you want to have more successful relationships with your customers, your family and your friends, look at things from the other person’s perspective.  (P78)